Jabar

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Mahasiswa NU Ma’had Jawi IPB

Sen, 27 Juni 2022 | 12:30 WIB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Mahasiswa NU Ma’had Jawi IPB

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Mahasiswa NU Ma’had Jawi IPB

Bogor, NU Online Jabar
Pembangunan Pondok Pesantren Mahasiswa NU Ma’had Jawi Institut Pertanian Bogor (IPB) dimulai. Dimulainya pembangunan Ma’had tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ketua PP Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dengan didampingi oleh Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bogor Mohammad Romli, di Kampung Situ Leutik, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Sabtu (25/6).


Latar belakang dibangunnya Ma’had Jawi IPB INI berawal dari Gerakan IPB bersarung yang di inisiasi oleh Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) IPB, yang pada saat itu peci dan sarung di kampus dianggap tabu.


Ketua Alumni KMNU IPB Hasan Bisri menuturkan perkembangan kegiatan pengadaan pembangunan gedung pesantren ini sesuai rencana yang telah ditetapkan, dan rencananya akan di bangun tiga lantai, putra dan putri.


“Pembangunan ini nantinya terdiri dari dua gedung asrama santri untuk putra dan putri dengan tiga lantai, serta fasilitas penunjangnya. Dengan peletakan batu pertama ini maka kegiatan pembangunan gedung Pondok Pesantren Ma'had Jawi NU IPB beserta fasilitas penunjangnya secara resmi telah dimulai,” tuturnya.


Pembina KMNU IPB Fitri Hasanah menyampaikan bahwa berkembangnya NU di IPB tidaklah mudah, banyak hambatan, “Namun generasi muda KMNU IPB telah membuktikan optimisme perjuangan dakwah NU di tatanan kampus hingga sampailah pada tahap peresmian peletakan batu pertama pembangunan berdirinya pesantren di wilayah IPB saat ini,” katanya. 


Sementara itu KH Ulil Abshar Abdalla menuturkan dirinya sangat terharu bisa datang ke acara tersebut, karena teringat sosok Dr Aji Hermawan yang pernah menjabat sebagai Wasekjend PBNU masa Khidmah 2010-2015, sekaligus salah satu sosok pembina yang sudah dianggap orang tua kandung oleh mahasiswa KMNU IPB.

“Sosok beliau adalah mujahid NU yang sangat cocok dijadikan uswah, kecintaannya terhadap ilmu sudah pasti sekaligus kecintaannya terhadap NU sudah tidak diragukan lagi,” paparnya.


Gus Ulil sapaan akrabnya berpesan, mahasiswa yang tergabung dalam KMNU IPB harus menjadi kebanggaan NU.


"Kalian semua harus bisa menjadi kebanggaan NU dengan cara menunjukkan prestasi sebaik-baiknya, memiliki Indeks Prestasi diatas 3, harus menjadi bukti teladan bagi masyarakat. Dengan kata lain, KMNU IPB tidak boleh hanya mendawamkan mujahadah ruhiyah, riyadloh, wirid, tapi harus mendawamkan mujahadah ilmiyah dan belajar juga. Harus menunjukkan shalawat dan prestasi bergandengan tangan secara seimbang,” tegasnya. 


“Mahasiswa KMNU IPB ditekankan harus paham tentang kolerasi agama dan sains. Seperti sosok Imam ahli tasawuf yang dicantumkan di AD/ART PBNU Imam Abu Hamid Al Ghazali. Beliau meletakkan ilmu dan wahyu secara seimbang. Sehingga lahirnya nahdliyin-nahdliyin muda dari PTN yang mempunyai karakter khusus (khosois) yang mempunyai paradigma Imam Ghazali,” pungkasnya.


Perlu diketahui, acara tersebut dihadiri oleh Ketua PP Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bogor Mohammad Romli, Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam Depok KH M Yusron Shidqi,  dan H Mahir Muhammad Soleh mewakili RMINU Jawa Barat.

 
Pewarta: Widiaturrahmi
Editor: Abdul Manap