Jatim

Bahtsul Masail, Upaya NU Berikan Solusi kepada Masyarakat dalam Masalah Keagamaan

Rab, 30 Agustus 2023 | 10:00 WIB

Bahtsul Masail, Upaya NU Berikan Solusi kepada Masyarakat dalam Masalah Keagamaan

Bahtsul masail PWNU Jatim, Selasa (29/8/2023). (Foto: NU Online Jatim/Boy)

Surabaya, NU Online

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar menegaskan bahwa Bahtsul Masail sangat penting untuk terus dilestarikan di kalangan NU. Forum musyawarah ilmiah ini menurutnya sebagai bagian dari upaya NU memberikan solusi keagamaan yang dihadapi masyarakat. Hal tersebut ia katakan saat memberi sambutan pada acara Silaturrahim Ulama PWNU Jatim dan Bahtsul Masail di aula KH Bisri Syansuri, Selasa (29/08/2023).

 

“Andai pendidikan, ekonomi, rumah sakit yang kita punya kurang maju dibanding PWNU lain, tapi dalam urusan agama masyarakat selesai, maka PWNU Jatim sudah 50 persen berhasil,” katanya.

 

Kiai Marzuki tidak ingin jika pendidikan dan ekonomi warga NU kuat namun ibadahnya masih salah. Oleh karenanya program PWNU Jatim yang selalu menjadi perhatian serius salah satunya adalah Bahtsul Masail. Disebutkan beberapa daerah jika ada masalah hukum Islam akan menunggu hasil Bahtsul Masail dari PWNU Jatim, seperti saat ada problematika boleh tidaknya vaksin Covid-19. 
 

“Ketika ramai perbincangan soal kripto, PWNU DKI Jakarta hasilnya begini, PWNU DIY begini. Akhirnya yang dipegang adalah dari Jatim. Banyak hal pula yang ditunggu dari Jatim,” ungkapnya.

 

Meski bukan jajaran syuriyah, banyak pertanyaan yang diterima oleh Kiai Marzuki. Hal tersebut karena di Jatim yang dianggap alim bukan hanya syuriah saja, namun jajaran tanfidziyah juga dianggap alim. Seperti Ustadz Abdus Somad yang bertanya dalil tahlil tujuh hari ke PWNU Jatim. Yang terbaru Ustadz Hanan Attaki juga datang ke ketua PWNU Jatim.

 

“Jadi Jatim soal keagamaan benar-benar menjadi rujukan. Maka kalau dari sisi lain PWNU Jatim kalah dengan PWNU lain, namun saya berharap soal keagamaan, kitab kuning, PWNU tetap terdepan,” terangnya.

 

Maka kegiatan Bahtsul Masail menurut Kiai Marzuki sangat penting. Peran pesantren salaf yang mencetak santri untuk bisa membaca kitab kuning juga sangat penting. "Dan jika Bahtsul Masail membahas isu nasional, saya berharap hasilnya untuk ditegaskan lagi di Munas. Jika kurang kuat, maka dibawa ke Muktamar," pungkasnya.