Jatim

Prof Quraish Shihab Minta Pemuda Jangan Pesimis Jalani Hidup

Sab, 28 Oktober 2023 | 11:00 WIB

Prof Quraish Shihab Minta Pemuda Jangan Pesimis Jalani Hidup

Prof Muhammad Quraish Shihab. (Foto: NU Online/Suwitno)

Surabaya, NU Online

Menjadi pemuda tentu memiliki tantangan tersendiri. Sejumlah masalah hidup pun hadir mengiringi fase menuju kehidupan yang lebih dewasa. Banyak berpikir tentang masa depan membuat mereka sering mengalami galau dan keluhan sejenisnya. Kondisi ini biasa disebut quarter life crisis.


Menanggapi fenomena itu, Cendekiawan Muslim Indonesia Prof HM Quraish Shihab berpesan kepada anak muda agar jangan pernah pesimis dalam menjalani hidup. Sebab menurutnya, dalam Islam sudah ada rumus usaha, yaitu setiap ada satu kegagalan, maka akan lahir dua kesuksesan.


“Jangan pernah pesimistis dalam hidup, apalagi masih muda,” kata Prof Quraish dalam tayangan video bincang santai dengan putrinya, Najwa Shihab, di kanal YouTube Najwa Shihab.


Mendasari paparannya, alumnus Pesantren Darul Hadis Al-Faqihiyah Malang, Jawa Timur itu mengutip Al-Qur’an surat Al-Insyirah ayat 5 yang artinya, Karena sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.


Selanjutnya, penulis Tafsir Al-Misbah itu juga berpesan kepada anak muda agar bisa mentoleransi diri, yaitu sikap menerima capaian atas suatu usaha. Sebab, sikap demikian akan mengurangi rasa takut dan kecewa dalam diri. Seperti seorang mahasiswa yang menginginkan memperoleh nilai cumlaude tapi tidak tercapai.


“Semua orang bisa gagal, tapi toleransi diri,” kata Prof Quraish.


Selain itu, dia juga menyampaikan, ketika sebuah target belum tercapai, bukan berarti hal itu sebuah kegagalan dan akhir dari semua. Akan tetapi, proses untuk mencapai tujuan. Ibarat seorang pendaki gunung, sebelum sampai ke puncak, terlebih dulu ia melewati lereng.


“Jadi, optimisme harus selalu ada. Begitu putus optimisme, tidak ada artinya hidup ini,” tutur Prof Quraish.


Berkaitan dengan rasa takut yang sering dialami anak muda, Prof Quraish menilai itu hal wajar dan manusiawi. Bahkan, Rasulullah saw pun punya rasa takut. “Yang penting, jangan sampai membesar-besarkan rasa takut karena pada prinsipnya sesuatu yang dikhawatirkan jarang terjadi,” tandasnya.


“Ada pesan, kalau Anda merasa takut tentang sesuatu akan terjadi, rasa takut Anda itu bisa lebih berbahaya dan lebih besar dampaknya daripada ketakutan bila terjadi,” ujar Prof Quraish menambahkan.