Nasional

Prof Quraish: Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dapat Ciptakan Kenyamanan Sekaligus Bencana

Rab, 4 Oktober 2023 | 19:00 WIB

Prof Quraish: Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dapat Ciptakan Kenyamanan Sekaligus Bencana

Prof Quraish Shihab saat memberikan sambutan dalam Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada Rabu (4/1/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Muhammad Quraish Shihab mengungkapkan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Namun, bak pisau bermata dua, kemajuan tersebut juga memiliki potensi untuk menciptakan kenyamanan sekaligus bencana.


“Dewasa ini, tidak jarang terasa bawa kemajuan ilmu pengetahuan kendati melahirkan kenyamanan dan kemudahan bagi manusia saat yang sama tidak jarang mengakibatkan bencana bagi manusia dan lingkungannya,” kata Prof Quraish Shihab dalam Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada Rabu (4/1/2023).


Ia bahkan menganalogikan bahwa manusia serupa dengan kupu-kupu yang bisa terbakar atau dalam konteks ini adalah hancur akibat kemahirannya.


“Manusia dewasa ini hampir-hampir mirip dengan kupu-kupu yang terbakar karena kepandaiannya terbang,” tutur Anggota MHM tersebut.


Problematika tersebut menurutnya sebab manusia yang tidak memfungsikan hati dan melupakan nurani. Ketamakan manusia telah merebut apa yang bukan haknya sehingga memicu sikap boros yang berpotensi merugikan sesama manusia maupun lingkungan. 


“Ilmu yang kita kembangkan tidak jarang bukan saja tidak bermanfaat tapi justru merusak. Kita pun sampai hati tidak memfungsikan hati dan melupakan nurani. Di samping itu, ketamakan merebut apa yang bukan hak kita atau bersikap boros sehingga menganiaya pihak lain baik sesama kita maupun lingkungan,” jabar dia. 


Mengamini hal yang sama, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyampaikan bahwa dunia sekarang penuh keprihatinan, tentunya karena dunia berarti seluruh umat manusia. Karena seluruh umat manusia artinya seluruh agama, penganut agama mengalami keprihatinan. 


Krisis lingkungan tersebut, kata ia, juga sangat berdampak kepada sektor ekonomi. Itu mengapa menjadi penting mengajak seluruh pihak untuk melakukan upaya konkret dalam penanganan perubahan iklim.


“Biasanya banjir hanya di negara tropis, tapi sekarang di Amerika, Eropa banjir di mana-mana. Biasanya kebakaran hutan hanya terjadi di negara-negara khatulistiwa kayak Indonesia dan sebagainya, sekarang Eropa, Kanada juga kebakaran hutan” papar dia.


“Yang penting adalah bagaimana menjalankan apa yang kita sepakati bersama baik di banyak pertemuan dunia ini, di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan sebagainya. Karena itulah tahap sekarang adalah tahap pelaksanaan,” tutup dia.