Kesehatan

10 Cara Merawat Kaki Diabetes

Kam, 14 November 2019 | 10:00 WIB

10 Cara Merawat Kaki Diabetes

Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, dokter Afif Amrullah Romdloni. (Foto: NU Online/M Kholidun)

Sidoarjo, NU Online
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur, dokter Afif Amrullah Romdloni mengatakan, diabetes seringkali menyebabkan gangguan kesehatan serius pada organ tubuh. Beberapa organ tubuh dapat mengalami komplikasi diabetes di antaranya mata, jantung, ginjal, kaki dan banyak organ tubuh lainnya. Ada beberapa cara merawat kaki bagi penderita diabetes yang dapat dilakukan sendiri setiap hari.
 
“Pertama adalah mencuci kaki setiap hari dengan air hangat, dengan sabun pada seluruh bagian kaki maupun lipatan-lipatan, kemudian dikeringkan dengan handuk bersih pada semua kaki secara merata,” katanya, Kamis (14/11). 
 
Cara kedua, memotong kuku kaki secara benar, kuku dipotong secara periodik, bentuk potongan lurus, dengan alat yang benar. 
 
“Sedangkan ketiga, jaga kelembaban kulit kaki, bisa dengan pelembab secara teratur setiap selesai mencuci kaki,” jelasnya. 
 
Keempat, lanjut Afif, menggunakan kaos kaki yang benar, kaos kaki elastis, tidak mencengkeram erat, bahan yang menyerap keringat, jahitan halus dan ganti kaos kaki setiap hari. 
 
Kelima, gunakan alas kaki yang benar yang dapat melindungi kaki dari kemungkinan trauma. 
 
“Pilih sepatu yang mempunyai cukup ruang untuk jari-jari kaki dan pilih alas kaki dengan bahan yang lembut,” terangnya. 
 
Cara ketujuh, jangan berjalan tanpa alas kaki, hindari kaki tanpa perlindungan. 
Kedelapan, lakukan penipisan bila terdapat kulit yang kering, pecah-pecah dan kapalan dengan menggunakan alat yang tepat, lakukan dengan hati-hati agar tidak timbul luka, jangan gunakan alat yang bersifat korosif dan benda tajam. 
 
Kesembilan, periksa alas kaki sebelum menggunakannya dengan memeriksa bagian dalam sepatu. Bila ditemukan bagian yang sekiranya dapat menimbulkan luka di kaki, hilangkan dan periksa kemungkinan adanya benda asing. 
 
“Kesepuluh, lakukan senam diabetes secara rutin dan teratur,” tegasnya. 
Terkait bila didapatkan luka, segera konsultasikan ke dokter terutama bila terdapat luka yang menghitam, berbau atau keluar nanah agar segera dapat mendapatkan penanganan yang tepat.  
 
“Perawatan kaki diabetes yang baik dan penanganan yang tepat dapat mencegah amputasi,” tandasnya.
 
Menurutnya, Diabetes Mellitus (DM)  merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia, terdapat 10 juta orang penderita diabetes dan  17,9 juta orang yang berisiko menderita penyakit ini. Sementara Provinsi Jawa Timur masuk 10 besar prevalensi penderita diabetes se-Indonesia. 
 
Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat menyebabkan banyak komplikasi, salah satunya adalah terjadinya luka yang tak kunjung sembuh. 
Luka dapat terjadi di bagian tubuh manapun, tapi kaki merupakan lokasi utama timbulnya luka pada penderita diabetes. Oleh karena itu, ada istilah kaki diabetes (diabetic foot). 
 
“Luka pada penderita diabetes dapat menimbulkan infeksi dan timbul komplikasi yang lebih parah, bahkan pada kondisi terburuk bisa berakhir dengan amputasi kaki,” sergahnya.
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada pasien diabetes salah satu komplikasi yang terjadi adalah kerusakan syaraf (neuropati). Penderita mengalami mati rasa sehingga tidak merasakan sakit saat bagian tubuhnya terluka. Penderita baru sadar ketika luka sudah memburuk dan mengalami infeksi. 
 
Pada penderita diabetes seringkai terjadi penyempitan pembuluh darah arteri di kaki. Penyempitan arteri dapat menghambat suplai darah ke bagian tubuh yang terluka yang dapat menghambat proses penyembuhan. Pada pasien diabetes imunitas tubuh tidak seoptimal orang sehat pada umumnya, sehingga dapat menyebabkan infeksi pada luka yang kecil sekalipun.
 
“Penatalaksanaan kaki diabetes meliputi beberapa hal,” katanya. 
 
Yang pertama, mengontrol kondisi metabolik (metabolic control) yaitu dengan mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, profil lemak dalam darah harus terkontrol dan menghindari merokok.  
 
“Kedua adalah mengontrol kondisi mekanikal kaki atau mechanical control yaitu dengan mengurangi terjadinya tekanan pada bagian kaki,” pungkasnya. 
 
Kontributor: Moh Kholidun
Editor: Ibnu Nawawi