Kesehatan

Amankah Hanya Makan Buah saat Sahur? Begini Penjelasan Ahli Gizi

Jum, 15 Maret 2024 | 09:00 WIB

Amankah Hanya Makan Buah saat Sahur? Begini Penjelasan Ahli Gizi

Ilustrasi buah-buahan. (Foto: freepik)

Jakarta, NU Online

Buah-buahan adalah salah satu makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Tak heran, banyak ahli menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi buah-buahan ketika sahur.


Namun, apakah makan buah saja ketika sahur aman dan baik bagi tubuh? Ahli Gizi dari Universitas Diponegoro (Undip) Fahmi Arif Tsani mengatakan bahwa konsumsi buah saja saat sahur tidak mencukupi kebutuhan zat gizi.


"Buah-buahan pada intinya suatu makanan yang menyehatkan karena buah kaya akan vitamin, mineral dan serat. Tapi yang menjadi problem adalah kebutuhan gizi atau zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh," ujar Fahmi kepada NU Online, Kamis (14/3/2024).


Fahmi menjelaskan, zat gizi tidak hanya berasal dari vitamin, mineral, dan serat saja sebagai komponen (mikronutrien). Mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, tapi mempunyai peran yang sangat penting. 


Namun, ada yang lebih besar lagi yaitu zat gizi esensial (makronutrien) berupa karbohidrat, protein, dan lemak. Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. 


"Buah-buahan tidak bisa menyediakan ini," ujarnya.


Makan sahur, kata Fahmi, menjadi modal atau investasi konsumsi zat gizi yang akan digunakan selama satu hari penuh, sehingga idealnya tidak hanya mikronutrien saja yang dikonsumsi, tapi juga makronutrien.


Dengan demikian, gizi seimbang bisa terpenuhi secara baik, terutama ketika sahur, karena kebutuhan karbohidrat bisa terpenuhi, terutama protein bahkan juga lemak.


"Kalau misalnya ada sebagian orang yang mempraktikkan konsumsi buah saja ketika sahur dan tidak berefek apa pun dan justru mempunyai benefit penurunan berat badan, ya monggo (silakan) saja. Bisa jadi orang tersebut sudah beradaptasi secara metabolik," katanya.


Tidak disarankan untuk lansia, ibu hamil, dan anak

Meskipun ada orang yang mampu beradaptasi dengan konsumsi buah-buahan saja dan bahkan merasakan manfaat penurunan berat badan, Fahmi menekankan hal ini tidak berlaku untuk lansia, ibu hamil, dan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.


"Protein, karbohidrat, lemak sangat penting apalagi ketika mau puasa. Anak-anak remaja, kalau tidak makan sahur selain buah, itu kontraproduktif terhadap pemenuhan gizinya bagi masa pertumbuhan dan perkembangannya," jelasnya.


"Ibu menyusui, ibu hamil kasihan janinnya kalau sahur hanya dengan buah-buahan saja. Bagaimana menyusui bisa menghasilkan ASI berkualitas kalau hanya dari buah? (Sahur hanya makan buah) itu sangat tidak disarankan," imbuhnya


Prinsipnya, ketika sahur wajib memenuhi gizi seimbang dengan karbohidrat dan lemak sesuai porsinya  tanpa berlebihan. Selain buah, salah satu sumber bahan penting saat sahur adalah protein. Karena protein adalah makronutrien yang memiliki efek mengenyangkan lebih lama.


Serat pada buah-buahan punya efek mengenyangkan lebih lama, tetapi lebih penting adalah protein. Protein juga berfungsi untuk membentuk jaringan, mengganti jaringan yang rusak.


"Sahur adalah investasi asupan harian ketika kita tidak bisa mengasup apa pun termasuk cairan di dalamnya selama puasa. Buah-buahan tetap dipertahankan tetapi ada tambahan yang lain," imbuh Fahmi.


Pemicu asam lambung

Fahmi juga mengingatkan bagi penderita asam lambung, konsumsi buah-buahan secara berlebihan bisa memicu ketidaknyamanan.


Karena itu, penting untuk tetap memperhatikan keseimbangan konsumsi makanan saat sahur. Perhatikan asupan karbohidrat, lemak, dan protein sesuai kebutuhan tubuh.


"Buah-buahan yang menimbulkan efek tidak nyaman di perut, patut diperhatikan kalau saat sahur hanya mengasup buah-buahan saja," jelas Fahmi.