Kesehatan

Amankah Ibu Hamil dan Menyusui Makan Daging Kambing? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Rab, 28 Juni 2023 | 20:00 WIB

Amankah Ibu Hamil dan Menyusui Makan Daging Kambing? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Ilustrasi pemotongan daging kambing. (Foto: MCH)

Jakarta, NU Online 

Daging kambing kerap menjadi makanan favorit banyak orang. Namun, banyak pula yang membatasi konsumsi daging ini karena disebut dapat meningkatkan kadar kolesterol hingga memicu hipertensi. Lantas, bagaimana selama masa kehamilan atau menyusui? Bolehkah ibu hamil dan menyusui makan daging kambing? 


Adakah manfaat dan risiko kesehatan dari makan daging kambing untuk ibu hamil dan menyusui? Ahli Gizi dari Universitas Diponegoro, Fahmy Arif Tsani, menyatakan kandungan protein hewani yang ada pada daging baik untuk ibu hamil dan pertumbuhan janin bahkan dianjurkan untuk dikonsumsi asal tidak berlebihan.


“Karena daging sumber protein yang baik justru disarankan untuk olahragawan, ibu hamil dan menyusui itu butuh protein ekstra untuk pertumbuhan janin dan menyusui. Artinya makan sedikit lebih banyak, boleh. Yang jadi masalah itu seringkali bukan dagingnya, tetapi bumbunya,” tutur Fahmy kepada NU Online, Rabu (28/6/2023).


Fahmy menjelaskan manfaat kalori dan zat gizi yang terdapat pada daging sapi dan kambing. Menurutnya baik sapi maupun kambing memiliki sumber protein yang baik. Dari segi kalori misalnya per 100 gram sapi terdapat 200 kg kalori kalau kambing 150 kg kalori. Artinya, daging kambing ¾ lebih rendah kalorinya dari daging sapi. Begitu juga dengan lemak kambing lebih sedikit daripada sapi. 


“Ini yang seringkali miskomunikasi di masyarakat. Sementara untuk lemaknya 9 gram untuk kambing kalau sapi 15 gram. Kandungan lemak di kambing lebih rendah daripada sapi sementara proteinnya hampir setara. Kambing 16 gram protein sementara sapi 18 gram. Namun kedua daging ini sumber protein yang baik,” jelasnya.


Meskipun daging disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil dan menyusui, menurut Fahmi, ibu hamil dan menyusui perlu memperhatikan proses pengolahan jangan sampai mengubah sifat asli daging tersebut. Misalnya secara asal daging kambing bermanfaat karena tinggi protein namun salah penggunaan sumber natrium untuk tambahan masakan seperti sate, tongseng, gulai dapat menimbulkan hipertensi.


“Kalau dimasak gulai jadikan hidangan sekali saja atau sate bumbunya jangan terlalu manis. Yang jadi masalah penggunaan bumbunya bukan dagingnya misal akan dibikin gulai santannya jangan berlebihan. Ini yang diharamkan penderita hipertensi karena penggunaan garamnya, gula dan minyak berlebih,” ungkap Fahmy.


“Daging itu tinggi protein minim serat karena serat didapatkan dari sayur dan buah maka makan daging bisa diimbangi dengan lalapan yang banyak untuk mengimbangi sumber serat,” imbuh Fahmy. 


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad