Kesehatan

Benarkah Telapak Tangan Berkeringat Tanda Penyakit Jantung?

Sab, 16 Desember 2023 | 10:06 WIB

Benarkah Telapak Tangan Berkeringat Tanda Penyakit Jantung?

Dokter Ita Fajria Tamim. (Foto: instagram @itafajriatamim)

Jakarta, NU Online

Sebagian besar orang mungkin pernah mendengar bahwa telapak tangan berkeringat tanda penyakit jantung. Apakah hal tersebut benar, atau sekedar mitos?

 

Terkait hal itu, Dokter Ita Fajri Tamam menjelaskan bahwa tangan berkeringat tidak selalu menandakan penyakit jantung meskipun masyarakat sering mengaitkan dengan kelemahan jantung, faktanya bisa disebabkan oleh kondisi seperti hiperhidrosis.


Hiperhidrosis adalah kondisi di mana tubuh memproduksi keringat berlebih, meskipun cuaca sedang tidak panas atau sedang tidak melakukan kegiatan fisik tertentu termasuk telapak tangan Hiperhidrosis terbagi menjadi dua kategori, primer dan sekunder.

 

Hiperhidrosis primer tidak diketahui pasti apa penyebabnya sedangkan hiperdrosis sekunder biasanya dipicu oleh penyakit lain termasuk penyakit jantung.


"Berkeringat pada tangan, kaki, dan wajah merupakan gejala normal untuk mendinginkan tubuh Biasanya tubuh akan mengeluarkan keringat dalam kondisi cuaca panas atau ketika sedang mengalami ketakutan dan cemas," terang dr. Ita dalam tayangan Youtube NU Online, dikutip Sabtu (16/12/2023).


Meskipun berkeringat adalah respon normal tubuh, kenyataanya telapak tangan seringkali menjadi area paling banyak berkeringat. Hal ini menurut dr. Ita karena terdapat kelenjar ekrin di telapak tangan, kaki dan kepala.


"Dalam telapak tangan kita terdapat banyak kelenjar ekrin yang memproduksi keringat. Selain tangan, juga terdapat di kaki, kepala sehingga ketika kita berkeringat biasanya paling banyak muncul di tiga daerah itu," tutur dokter jebolan Universitas Udaya Bali tersebut.


Tanda gejala penyakit jantung

Dokter Ita mengungkapkan, penyakit jantung tak hanya ditandai dengan keringat pada tangan tapi diikuti gejala lain misalnya nyeri ulu hati yang menjalar sampai ke leher sebelah kiri, tangan sebelah kiri sampai ujung jari kiri. Kemudian biasanya disertai dengan susah bernapas atau sesak napas dan mual muntah.


"Kemudian detak jantung yang tidak berirama atau berlebihan semakin cepat dan lain sebagainya, tidak hanya karena keringat yang muncul pada tangan saja," terang Dokter Ita.


Faktor lain

Selain penyakit jantung, faktor genetik, usia, hormon, dan psikis atau emosi dapat menyebabkan tangan mudah berkeringat. Oleh karena itu penting memahami bahwa tangan berkeringat tidak selalu terkait penyakit jantung.


Pertama, faktor genetik. Faktor genetik menyiratkan bahwa jika orang tua memiliki jumlah kelenjar yang lebih banyak di telapak tangan, maka kemungkinan keturunannya juga memiliki karakteristik serupa.


"Kalau orang tua kita memang punya jumlah kelenjar yang banyak dalam telapak tangan kita pun cenderung memiliki hal yang sama. Sehingga kita juga akan lebih mudah berkeringat pada tangan kita," jelasnya.


Kedua, faktor usia. Hal ini bisa dijumpai pada wanita menjelang masa menopause di mana akan muncul hot flashes dari dalam tubuh yang memicu terjadinya produksi keringat secara berlebihan.


Ketiga, faktor hormon di mana pasien dengan hormone tiroid terlalu aktif menghasilkan keringat berlebih.


Keempat, faktor emosi maupun psikis yaitu terjadi pada orang-orang yang mengalami gejala takut dan cemas berlebih. Emosi tak stabil sehingga menimbulkan keringat yang berlebihan pada tubuhnya. 


"Selain itu yang terakhir penyebab keringat yang berlebihan bisa juga terjadi pada pasien diabetes. Terutama ketika gula darahnya tidak stabil atau turun terlalu jauh," tandas Dokter Ita.