Kesehatan

Tips Kesehatan Nabawi untuk Petugas KPPS agar Tetap Energik

Sel, 13 Februari 2024 | 12:00 WIB

Tips Kesehatan Nabawi untuk Petugas KPPS agar Tetap Energik

Ilustrasi: olahraga (Envato).

Gugurnya ratusan petugas KPPS saat pemilu lima tahun yang lalu hendaknya menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia. Mereka hadir berjuang pada hari-hari yang menentukan keberlangsungan negara, tetapi tidak ada jaminan yang memadai untuk kesehatannya. Jangan sampai musibah ini terulang di pemilu tahun 2024 yang telah berada di depan mata.

 

Bergelut dengan tekanan pekerjaan, mental dan energi petugas pemilu itu terkuras habis. Apalagi bila mereka mempunyai penyakit bawaan yang beresiko muncul sewaktu-waktu. Pengelolaan volume pekerjaan yang meningkat perlu diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga energi.

 

Adakah makanan khusus multifungsi yang mampu menyuplai kalori di saat-saat lelah sekaligus menjaga otak agar tetap bisa berpikir jernih? Apa pilihan sumber nutrisi yang mampu mengamankan kesehatan pekerja keras seperti petugas pemilu itu?


 

Untuk sarapan, pilihan pertama yang paling ideal adalah Kurma Ajwa. Kurma istimewa ini tumbuh di Madinah dan banyak dipasarkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Nama lain kurma ini adalah Kurma Rasul karena dahulu ditanam sendiri oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

Dari Sayyidina Sa’d bin Abi Waqqash radliyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضرَّهُ فِي ذَلِكَ اليَوْمِ سُمٌّ وَلا سِحْرٌ

 

Artinya:“Barangsiapa makan pagi dengan tujuh butir Kurma Ajwa, maka dia tidak akan terkena sesuatu bahaya atau sihir pada hari itu.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

 

Kurma Ajwa memiliki keistimewaan dibanding kurma lainnya karena dapat menjadi obat. Namun, apabila tidak ada Kurma Ajwa, kurma biasa juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Khasiat Kurma Ajwa sebagai obat secara khusus pernah diungkapkan oleh Ummul Mukminin ‘Aisyah radliyallahu ‘anha. (Al-Hafiz Ad-Dzahabi, Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyail Ulum: 1990], halaman 90)


 

Selain sebagai sumber kalori yang sangat cepat diserap oleh tubuh, kurma dari jenis apapun juga bisa mengurangi kecemasan. Banyak petugas KPPS yang merasa cemas karena kinerjanya sedang dicermati oleh banyak pihak. Karena itu, dibutuhkan nutrisi yang dapat meredam kecemasan dan kurma dari jenis apapun adalah buah pilihan yang sangat tepat.

 

Suatu kajian ilmiah menunjukkan bahwa kurma mampu menekan dan membatasi aktivitas kelenjar yang menimbulkan kecemasan pada anak-anak. Karena itu, dokter menganjurkan untuk memberikan kurma kepada anak-anak yang mengalami gangguan kecemasan di pagi hari agar tidak mudah gugup (Editor: Sakho Muhammad, 2010, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Quran dan Sunnah, [Jakarta, PT Kharisma Ilmu: 2010], halaman 20-21).

 

Bagaimana bila tidak ada Kurma Ajwa atau kurma biasa untuk mengawali hari di seputar aktivitas pemilu?

 

Yang penting adalah tetap sarapan atau makan pagi secukupnya agar petugas pemilu memiliki bekal kalori sebelum beraktivitas seharian. Menu sarapan pagi bisa apapun yang penting sehat dan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi masing-masing. 

 

Selain makan besar, adakah buah-buahan khas Indonesia yang dapat menjadi alternatif penyuplai energi dan kaya manfaat?

 

Daripada mengonsumsi makanan ringan yang berminyak dan instan, buah menjadi pilihan terbaik untuk selingan. Ada satu buah yang mudah diperoleh dan kaya akan manfaat pada situasi kerja keras yaitu pisang.

 

Buah pisang disebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Waqi’ah ayat 29:

 

وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ


 

Artinya: "Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)."

 

Pisang adalah makanan yang penting bagi tubuh karena di dalamnya kaya akan karbohidrat. Unsur pembangun energi ini bisa menimbulkan kehangatan dalam tubuh sehingga penting untuk petugas pemilu yang bekerja di area dengan kondisi udara tidak menentu. Pisang juga merupakan makanan kedua setelah susu yang berfungsi sebagai makanan utama dan kaya akan vitamin.

 

Sejak dahulu, orang menganggap pisang adalah makanan para filsuf atau pemikir. Seorang ahli Botani Klasik bernama Pline pada tahun 79 sebelum Masehi telah menyebut pisang sebagai makanan istimewa para filsuf Sakho Muhammad, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah, halaman 162).

 

Ilmuwan India dan para filsufnya telah menjadikan pisang sebagai makanan utama karena sangat membantu proses berpikir dan menelaah suatu masalah. Petugas pemilu tentu terkuras pikirannya untuk menyiapkan berbagai hal sehingga konsumsi pisang dapat menyuplai energi otak agar kemampuan berpikir tetap jernih.

 

Keunggulan pisang adalah mampu memperkuat tubuh dan mencegah rasa lelah karena mengandung cukup banyak vitamin C. Beberapa penyakit bawaan seperti gangguan lambung dan tekanan darah tinggi juga dapat dibantu dengan konsumsi pisang. Oleh karena itu, bila petugas pemilu memiliki penyakit penyerta seperti maag dan hipertensi, buah pisang layak dijadikan pilihan kudapan sehat.

 

Orang yang memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat memperoleh manfaat dari kandungan vitamin dan mineral buah pisang. Pisang tidak banyak mengandung sodium dan bebas kolesterol. Daging buahnya lembut dan mudah dicerna sehingga sangat mungkin dikonsumsi oleh orang yang sedang sakit.


 

Asupan cairan yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kebugaran. Minum air putih dalam jumlah yang memadai tidak boleh dilupakan. Namun, hindari minum air sekaligus banyak tanpa makan apapun karena dapat membahayakan jantung. Bila cuaca panas, lebih baik minum sedikit-sedikit tetapi sering daripada sekaligus minum dalam jumlah banyak dalam satu waktu.


 

Hal mutlak lainnya yang tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan petugas pemilu adalah adanya kesempatan untuk beristirahat. Tubuh memiliki kapasitas terbatas dalam bekerja keras, oleh karena itu perlu ada waktu untuk istirahat agar tubuh tidak drop. Pengaturan istirahat ini dapat digilir sesuai dengan kesepakatan agar tidak ada petugas yang terlanjur kelelahan.

 

Dengan pentingnya keberadaan petugas pemilu seperti petugas KPPS, kesehatan mereka harus diprioritaskan. Mereka juga berhak atas jaminan kesehatan dan mendapatkan suplai nutrisi yang mencukupi di samping waktu istirahat yang memadai. Wallahu a’lam bis shawab.

 

Ustadz Yuhansyah Nurfauzi, apoteker dan peneliti di bidang farmasi.