Lingkungan

BRG Dorong Pemuda Papua Kembangkan Usaha Kuliner Berbahan Dasar Ikan  

Ahad, 22 November 2020 | 23:00 WIB

BRG Dorong Pemuda Papua Kembangkan Usaha Kuliner Berbahan Dasar Ikan  

Kepala BRG didampingi Staff Khusus Presiden Billy Mambrasar dan Kepala Balai Besar KSDA Papua menyaksikan pengembangan sumberdaya perikanan gambut oleh masyarakat lokal. (Foto: BRG)

Jakarta, NU Online
Badan Restorasi Gambut (BRG) RI mendorong para pemuda di Papua untuk mengembangkan usaha kuliner berbahan dasar ikan. Perikanan di Papua terutama di kawasan gambut sangat potensial untuk dikembangkan menjadi olahan makanan yang berharga tinggi. 

 

Atas dorongan itu pula, sejak beberapa waktu yang lalu, BRG menggandeng Yayasan Kitong Bisa, sebuah kelompok yang berisi anak-anak muda Papua. Yayasan tersebut diberikan tugas khusus oleh BRG yakni melakukan pengembangan usaha kuliner berbahan dasar ikan.

 

Kepala BRG RI, Nazier Foead, mengatakan, pihaknya sengaja melibatkan anak muda untuk mengolah sumber daya perikanan dalam rangka membuka akses pasar. Kata dia, kelompok anak muda tersebut dilatih secara rutin untuk dapat mengolah ikan-ikan menjadi abon atau olahan lain yang laku di pasaran.

 

"Jadi kami memberikan pelatihan dan pembinaan, dari mulai cara mengilah sampai dengan diberikan sertifikasi hingga pemasaran,"  kata Kepala BRG RI, Nazier Foead saat melakukan kunjungan ke Kampung Pachas, Distrik Muting di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Kamis (19/11) lalu. 

 

Ia mengungkapkan, revitalisasi ekonomi terhadap masyarakat yang tinggal di perdesaan gambut harus ditekankan kepada akses pasar. Jika akses tersebut sudah tersedia, maka semua hasil olahan masyarakat tersebut mendapatkan jaminan yang nyata. 

 

"Dan dalam hal ini, abon ikan yang diproduksi masyarakat Kampung Pachas akan diserap oleh pasar di Surabaya,” tuturnya. 

 

Nazier Foead menegaskan, paket bantuan revitalisasi ekonomi dari BRG kepada masyarakat Papua merupakan insentif dalam menjaga dan mengelola lahan gambut secara berkelanjutan. Program itu, katanya, secara tidak langsung dapat memulihkan ekosistem gambut yang rusak sebab semua lahan dikelola dan dirawat oleh warga.

 

"Lahan gambut di Papua masih sangat luas, ekosistem gambut di Papua yang dalam kondisi baik dan dijaga oleh masyarakat. Pemerintah berupaya maksimal agar masyarakat terus bisa mendapatkan manfaat optimal dari ekosistem gambut yang terjaga,” kata dia. 

 

Menurut Nazier, sampai dengan tahun 2020, ini BRG telah memberikan sebanyak 69 paket revitalisasi ekonomi di Papua meliputi 9 paket skema penugasan di Kabupaten Merauke dan 60 paket skema tugas pembantuan. 

 

Sementara jenis kegiatan revitalisasi ekonomi masyarakat di Provinsi Papua berupa budidaya tanaman sagu, penanaman padi, pelatihan pembuatan abon ikan, pengadaan alat tangkap ikan ramah lingkungan dan peternakan.

 

“Selain itu, utuk pengembangan kapasitas dan peningkatan kemampuan masyarakat saat ini program Desa Peduli Gambut (DPG) dilaksanakan pada 12 desa dan 10 mini demplot. Bagi kami keberlanjutan pertanian ramah gambut perlu dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik dan kapasitas lokal,” ucapnya. 

 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan