Lingkungan

BRG Wujudkan Impian Warga Jambi Dapatkan Air Bersih dengan Mudah

Jum, 20 November 2020 | 01:15 WIB

BRG Wujudkan Impian Warga Jambi Dapatkan Air Bersih dengan Mudah

BRG memberikan bantuan alat penyaring air sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan air yang layak untuk dikonsumsi. (Foto: BRG)

Jakarta, NU Online
Bertahun-tahun, warga Desa Air Hitam Laut, Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi kesusahan mencari air bersih layak konsumsi. Untuk mendapatkannya, biasanya masyarakat  menampung air hujan atau pergi ke rumpunan tanaman parit seusai hujan turun. Hanya dengan cara itulah, masyarakat Air Hitam Laut mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. 

 

Pada tahun 2018, Badan Restorasi Gambut (BRG) RI mencoba memfasilitasi persoalan masyarakat Jambi tersebut dengan mendorong mereka bergotong-royong kelompok usaha warga. Kelompok masyarakat tersebut ditugaskan BRG untuk menyaring air RO dan Oxy. 

 

Kini, berkat kerja keras dan kerja sama yang baik antar masyarakat dan pemerintah masyarakat Air Hitam Laut itu pun telah membuahkan hasil. Mereka tidak lagi kesulitan mencari air layak konsumsi. Tidak harus menunggu hujan turun. Sebab telah memiliki air bersih yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. 

 

"Sebelum program revitalisasi ekonomi yang dilakukan Badan Restorasi Gambut (BRG) warga Desa Air Hitam Laut memanfaatkan air dengan menampung air hujan. Jadi kalau air hujan di musim kemarau habis, kita hanya bisa minum air parit," cerita Ketua Kelompok Organisasi Remaja Jawa (Porja) Junaidi saat dimintai keterangan terkait keberhasilannya menyaring air menjadi air layak konsumsi, Sabtu (16/11) lalu.

 

Ia menambahkan, perjuangan bertahun-tahun mencari air bersih itu berubah pada 2018. Katanya, BRG memberikan bantuan alat penyaring air sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan air yang layak untuk dikonsumsi. Program pemurnian air ini dimulai dengan membuat sumur bor. Dilanjutkan dengan mendirikan depot air isi ulang. 

 

"Hasilnya sudah mulai berjalan pada November 2019, dengan harga jual sepuluh ribu rupiah per isi ulang, masyarakat bisa mendapatkan air layak konsumsi ini," ia melanjutkan.

 

Menurut Junaidi, keuntungan yang didapat dari bisnis air isi ulang mencapai puluhan juta. Pada Agustus-September saja, omzetnya lebih dari Rp30 juta. Jika ditotal pengeluarannya saja hampir Rp23 juta. Ini membuktikan bahwa usaha masyarkat tersebut menguntungkan secara bisnis sekaligus membantu masyarakat yang kesusahan mendapatkan air minum. 


Mendengar omzet itu banyak warga yang terinspirasi membuka depot air isi ulang. Kini, kata dia, terdapat tiga depot yang kepemilikannya pribadi. Meski mendapat saingan bisnis, saya bersyukur. Sebab, usaha depot air itu dapat membuka lapangan kerja baru. "Mereka yang belum  mendapat pekerjaan, bisa masuk ke depot-depot itu," ujar dia. 

 

Selain menjadi konsumsi warga, depot air minum Porja Desa Air Hitam Laut juga menopang kegiatan Puskesmas dan kemasyarakatan. Junaidi menyebut air isi ulang depotnya juga menjadi konsumsi bagi petugas pemadam kebakaran. 

 

Junaidi mengatakan memberi bantuan konsumsi air secara gratis. Sebab, sebelum adanya depot di desa itu, petugas pemadam kebakaran harus menghabiskan puluhan juta untuk membeli konsumsi air.

 

"Alhamdulillah kebakaran kemarin membantu air beberapa galon kita sumbangkan ke petugas pemadam Manggala Agni," kata dia.

 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan