Kendi Setiawan
Penulis
Jakarta, NU Online
Dalam bulan Ramadhan 1444 H, NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggulirkan program Ramadhan Menggembirakan.
Direktur NU Care-LAZISNU, Qohari Cholil mengungkapkan berbagai kegiatan utama dalam Ramadhan 1444 Hijriah yakni:
1. Talkshow Ramadhan
Qohari menuturkan Talkshow Ramadhan bertujuan sebagai penguatan edukasi dan literasi kepada masyarakat umum tentang dunia keuangan dan ekonomi syariah. Termasuk filantropi Islam (ZIS dan dana sosial keagamaan Lainnya) sebagai fondasi yang dapat menjadi penopang pemberdayaan ekonomi di kalangan umat Islam.
“Kegiatan ini berbentuk Talkshow di sejumlah kanal media TV elektronik maupun online, seperti TV Nasional, TVNU, SwaraNU, TV9, TV daerah dan sejumlah media Poadcast,” ungkapnya kepada NU Online, Kamis (23/3/2023).
Talkshow mengundang sejumlah narasumber yang ahli di bidang mereka. Selain bincang-bincang, dalam acara ini disertai juga ajakan berdonasi dan tampilan musik.
2. Berbagi takjil dan buka puasa
Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Ramadhan dengan membagikan takjil dan makanan buka puasa bekerjasama dengan sejumlah masjid di Jabodetabek dan wilayah jaringan LAZISNU.
3. Kado Lebaran untuk Penyintas Bencana
Menurut Qohari kegiatan ini bertujuan untuk menghibur keluarga penyintas bencana agar tetap bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan gembira.
“Kado Lebaran ini didistribusikan ke sejumlah tempat penyintas gempa dan bencana banjir di Indonesia, mulai dari gempa bumi Cianjur, gempa bumi Papua, serta korban bencana lainnya.
4. Senyum Mustahik
Melalui senyum mustahik, NU Care-LAZISNU berharap dapat meringankan beban kelompok masyarakat yang tergolong fakir-miskin untuk bisa lebih khusyuk dan istiqamah dalam menjalankan ibadah puasa.
“Senyum mustahik direalisasikan dalam bentuk pembagian sembako, paket buka puasa, dan penyaluran zakat fitrah,” imbuhnya.
Kriteria penerima manfaat senyum mustahik adalah para guru ngaji, marbot masjid, keluarga prasejahtera, pejuang nafkah keluarga lainnya, warga penyintas bencana, anak yatim, piatu atau yatim piatu, para janda lansia/dhuafa.
5. Berbagi Bingkisan dan Al-Quran untuk Difable
Qohari mengatakan kaum difable sering kali luput dari perhatian dan empati masyarakat. “Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas empati kepada kelompok masyarakat yang seringkali luput dari perhatian kita, yaitu kelompok masyarakat difable. Kita perlu membersamai mereka agar merasakan keberkahan dan kemulian bulan Ramadhan. Bingkisan ini dikirimkan bekerjasama dengan SLB Ma'arif NU dan Komunias Difable,” urainya.
6. Pengiriman Dai Ambasador ke Korea Selatan dan Hong Kong
Untuk menyebarkan Islam wasathiyah dalam bulan Ramadhan 1444 ini, juga dilakukan pengiriman sejumlah dai ke masjid di Korea Selatan dan Hong Kong. Program ini bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama dan Sarbumusi.
Qohari mengajak masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan untuk menyukseskan program-program tersebut dapat melalui rekening BCA 0681192688 atas nama Yay Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU ataupun BSI di nomor rekening 7015654583.
Sementara itu Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar mengatakan bulan Ramadhan selalu dinantikan oleh umat Islam, karena bulan ini adalah kawah candradimuka spiritualitas seorang Muslim untuk mendapatkan predikat yang istimewa dan paripurna, yaitu Muslim yang bertakwa.
Semarak Ramadhan inilah yang menggerakkan setiap Muslim untuk berlomba-lomba menjadikan bulan ini sebagai ladang amal ibadah untuk memperbanyak bekal perjalanan menuju kehidupan akhirat yang abadi.
“Bulan yang istimewa ini merupakan bulan investasi pahala, berlimpah barakah, rahmat dan pengampunan, oleh karena itu setiap Muslim akan memanfaatkanya semaksimal mungkin dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah serta kegiatan yang bernilai pahala,” katanya.
Ramadhan juga merupakan bulan istimewa, karena bulan diturunkannya Al-Qur'an, bulan lailatul qadar, bulan dilipatgandakannya amal. Sebagaimana tujuan serta hikmah yang bisa dipetik dari ibadah puasa yaitu menahan diri dan mengendalikan nafsu ragawi serta seksual, bulan ini menjadi bulan kepedulian dengan ikut merasakan penderitaan mereka dari kelompok mustadh'afin yang diakhiri dengan pembagian zakat fitrah 8 asnaf mustadh'afin.
“Karena itu, dengan berkah damai Ramadhan kita terus berbagi untuk mereka yang mustadh'afin,” tegasnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
3
Ricuh Aksi Free West Papua, PWNU DIY Imbau Nahdliyin Tetap Tenang dan Tak Terprovokasi
4
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
5
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
6
Lantik 4 Rektor Perguruan Tinggi NU, Waketum PBNU: Tingkatkan Kualitas Pelayanan Akademik
Terkini
Lihat Semua