8 November Diprediksi Gerhana Bulan, Kemenag Ajak Umat Islam Shalat Khusuf
NU Online Ā· Jumat, 4 November 2022 | 15:15 WIB
Jakarta, NU Online
Gerhana Bulan atau khusuful qamar diprediksi akan kembali terjadi pada 8 November 2022. Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa berdasarkan data astronomis, Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
āInsya Allah, pada 8 November 2022, akan terjadi Gerhana Bulan Total di seluruh wilayah Indonesia,ā terang Kamaruddin Amin di Jakarta, Kamis (4/11/2022).
Menurutnya, Gerhana Bulan Total di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu dapat dilihat pada kontak Umbra 3 (U3) pukul 18:42 WIB. Sementara masyarakat di Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat, dapat melihat GBT pada waktu puncak gerhana, yakni 17:59 WIB.
Baca Juga
Begini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Untuk wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, GBT dapat dilihat pada kontak Umbra 2 (U2) pukul 17:16 WIB/18:16 WITA/19:16 WIT.
āMasyarakat Papua dan Papua Barat dapat melihat Gerhana Bulan Total pada kontak Umbra 1 (U1) pukul 18:08 WIT,ā jelasnya.
Kamaruddin Amin mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat gerhana atau salat khusuf. Ditjen Bimas Islam telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag agar menginstruksikan Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan Shalat Gerhana Bulan di wilayahnya masing-masing.
āPelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,ā katanya.
"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," sambungnya.
Tata cara shalat gerhana bulan
Adapun tatacara salat gerhana bulan adalah sebagai berikut:
a. Niat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
c. Membaca doāa iftitah dan bertaāawudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al-Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: āNabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.ā(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
d. Kemudian rukuā sambil memanjangkannya;
e. Kemudian bangkit dari rukuā (iātidal) sambil mengucapkan āSamiāallahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamdā;
f. Setelah iātidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian rukuā kembali (rukuā kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuā sebelumnya;
h. Kemudian bangkit dari rukuā (iātidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuā, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaāat kedua sebagaimana rakaāat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam.
Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoāa, beristighfar, bersedekah.
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
3
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
4
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
5
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
6
Pesantren Jawaban Kebutuhan Pendidikan Karakter dalam Dinamika Kota Global
Terkini
Lihat Semua