Nasional

Absen 2 Tahun, Gus Mus Kembali Menatap Muka Jamaah Pengajian Kitab Al-Ibriz Jumat Pagi

Jum, 8 Juli 2022 | 11:30 WIB

Absen 2 Tahun, Gus Mus Kembali Menatap Muka Jamaah Pengajian Kitab Al-Ibriz Jumat Pagi

Mustasyar PBNU, KH Mustofa Bisri (Gus Mus). (Foto: NU Online/Hanan)

Jakarta, NU Online 
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Musthofa Bisri (Gus Mus) kembali membuka pengajian rutin Jumat pagi. Pengajian tafsir Al-Qur'an, kitab Al-Ibriz karya KH Bisri Musthofa ini kembali diikuti warga di Pesantren Raudlatut Tholibin, Lateh, Rembang, Jawa Tengah.


Menurut Ienas Tsuroiya, putri sulung Gus Mus, sekitar dua tahun pengajian Jumat pagi yang diasuh Gus Mus hanya berlangsung secara daring dan tertutup bagi warga mengingat adanya pandemi Covid-19.


"Senang sekali akhirnya jamaah Ngaji Al-Ibriz Jumat pagi kembali bisa mengikuti secara langsung di Ponpes Raudlatut Tholibin," ujar Ienas melalui akun twitter @tsuroiya, Jumat (8/7/2022).


Pengajian tafsir Al-Ibriz di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin berlangsung setiap hari Jumat dan tidak pernah libur kecuali pada bulan Ramadhan. Pengajian tafsir ini mulanya diampu oleh KH Bisri Mustofa, ayah Gus Mus.  


Gus Adib Bisri Hattani dalam wawancara Mudawamah dan Muhamad Asif (2018), mengungkapkan awal mula pengajian tafsir Al-Ibriz ini dilandasi dari keinginan Kiai Bisri Mustofa dalam meneruskan tradisi pengajian gurunya sekaligus ayah mertuanya, yaitu KH Cholil Kasingan. Namun pengajian ini memiliki perbedaan, yaitu pada waktu serta kajian yang dikajinya. 


Dahulu Kiai Cholil mengadakan pengajian bersama warga sepekan sekali, yaitu Ahad malam atau warga menyebut malam Senin. Dalam kesamaannya, pengajian Jumat Kiai Bisri dengan pengajian malam Senin, adalah sama-sama diperuntukkan untuk kalangan umum bukan hanya santri.


Menurut penjelasan KH Syarofuddin, salah satu santri Kiai Cholil Bisri, putra pertama KH Bisri Mustofa, tafsir Al-Ibriz adalah kitab tafsir Al-Qur`an yang mudah dipahami oleh orang-orang awam. Pemilihan bahasa Jawa yang terdapat dalam kitab tafsir itulah yang membuat masyarakat umum tertarik untuk memahami isi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, kata Kiai Syarof, tafsir Al-Ibriz merupakan “tafsir hidup”, karena dapat dipahami apabila si pembaca dapat menyesuaikan intonasi dan pola bahasa bacaan yang tertuang di dalamnya. 


Kitab Al-Ibriz tersusun lengkap 30 juz dan ditafsirkan ke dalam bahasa jawa pegon. Saat ini sudah ada cetakan yang mengunakan bahasa Jawa latin. Nama Al-Ibriz, seperti yang diutarakan Gus Mus, berasal dari kalimat Al-Qur’an al-‘Aziz. Dari kata ini maka menjadi Al-Ibriz, karena orang dahulu suka menyajakkan kata. 


Sepeninggal KH Bisri Mustofa tahun 1977, pengajian tafsir kitab Al-Ibriz hari Jumat bersama warga digantikan oleh Gus Mus. Apabila Gus Mus sedang ada halangan, pengajian digantikan oleh KH Syarofuddin.


Pengajian kitab Tafsir Al-Ibriz yang diajarkan Gus Mus pada Jumat (8/7/2022) telah memasuki Surah An-Nisa ayat 28. Bagi khalayak yang ingin mengikuti livestreaming bisa menyimak melalui akun Youtube GusMus Channel.


Pewarta: Zunus Muhammad
Editor: Syamsul Arifin