Nasional

Abuya KH Abdurrahman Nawi Pernah Aktif di NU

Sel, 19 November 2019 | 08:00 WIB

Abuya KH Abdurrahman Nawi Pernah Aktif di NU

KH Abdurrahman Nawi dan Gus Dur. (Foto: akunigpecinta_buya_nawi)

Jakarta, NU Online
Ulama kharismatik Betawi, Abuya KH Abdurrahman Nawi pernah aktif di Nahdlatul Ulama tingkat wilayah, yakni PWNU DKI Jakarta. Data yang didapat NU Online, ia pernah aktif pada masa khidmah 1992 1996 dengan Surat Keputusan (SK) PBNU No 208/A.II. 04. d/XI/1992. SK tersebut dikeluarkan PBNU 11 Jumadil Awal 1413 H bertepatan dengan 6 November 1992. 

Di dalam SK yang ditandatangani Rais Aam KH Ilyas Ruhiat dan Katib KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum KH Abdurrahman Wahid dan Sekretaris Jenderal Ichwan Syam, itu KH Abdurrahman Nawi tercatat sebagai wakil rais syuriyah. Di dalam SK itu, namanya berada di urutan kelima setelah Rais Syuriyah KH Mundzir Tamam, Wakil Rais KH Shiddiq Fauzi, Wakil Rais KH Ubaidillah Isa, Wakil Rais H A. Syatibi.   
 

KH Abdurrahman Nawi merupakan seorang yang aktif berdakwah, baik dalam berceramah di mimbar-mimbar peringatan hari besar Islam, pengajian rutin majelis ta’lim, dan mengajar santri melalui pesantrennya, Al-Awwabin, Depok. 

Perhatiannya terhadap dakwah Islam di ibu kota dan sekitarnya, ia sering berpesan kepada cucu-cucunya agar tidak jauh-jauh dari pendidikan pesantren. Karena dengan dekat pesantren, selain akan dekat dengan ilmu, dekat pula dengan keberkahan.  

“Jangan jauh-jauh dari pesantren kalau ente mau hidup barokah...,” kalimat itu yang disampaikan Abuya kepada salah seorang cucunya, Ustadz Mawardi sebagaimana yang ditulisakan dalam sebuah esainya di NU Online. 

Menurut Ustadz mawardi, boleh jadi sejumlah alumni Al-Awwabin juga pernah mendapat pesan serupa atau bahkan mungkin diperoleh dalam forum pengajian. Kepada saya sendiri, beliau juga pernah menyampaikannya,” katanya dalam sebuah tulisannya yang pernah dimuat NU Online.
 
Abuya KH Abdurrahman Nawi dikenal dekat dengan semua kalangan, masyarkat biasa dan para habib. Dengan almaghfurlah Habib Munzir Al-Musawwa, dari Majelis Rasulullah hubungannya seperti ayah dengan anak. Keduanya sering bertukar pikiran dalam mengembangankan dakwah Islam di Jakarta dan sekitarnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan