Jakarta, NU Online
Setelah almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat, bermunculan forum yang menamakan diri Gusdurian, pecinta dan penerus cita-cita Gus Dur. Aktivitas Gusdurian pun beragam.<>
Menurut Seknas Gusdurian, Alissa Wahid, forum dibiarkan beragam sesuai kecenderungan dan keinginan mereka. Di Yogyakarta misalnya, lebih cenderung ke enterpreneurship.
Di tempat para Gusdurian lain lebih fokus melakukan pendampingan masyarakat. Ada juga mereka yang lebih ke kegiatan tulis-menulis.
Forum tersebut berdiri di kota-kota besar hingga kecil. “Bahkan ada dua forum Gusdurian dalam satu kota,” katanya, ketika dihubungi NU Online, di Jakarta, Kamis (3/1).
Tidak ada masalah dengan itu. Tidak ada persaingan karena Gusdurian pun bukan institusi politik.
Selama ini, sambung Alissa, forum Gusdurian masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Padahal di luar Jawa pun, banyak permintaan untuk mendirikannya. “Mulai tahun 2013 ini akan dikembangkan di luar Jawa,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Penulis : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua