Nasional

Anda Pencinta Es Teh Manis? Simak Rentetan Bahaya Gula Pasir

Ahad, 21 Agustus 2022 | 11:00 WIB

Anda Pencinta Es Teh Manis? Simak Rentetan Bahaya Gula Pasir

Ilustrasi es teh manis.

Kudus, NU Online
Sajian es the manis di siang hari memang mampu menghilangkan dahaga. Namun, minuman es yang banyak dicintai berbagai kalangan itu ternyata memiliki kandungan bahan yang tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan, yaitu gula pasir.


Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Kekayaan Intelektual Akafarma Akfar Putra Indonesia Malang menyebutkan rentetan bahaya gula pasir dalam artikel yang dirilisnya.


Hal ini disebabkan salah satunya karena pembuatan gula pasir memakai unsur kimia untuk bahan pengkristal gula. Bahan pengkristal ini adalah unsur urea. Prosesnya ketika air tebu sudah dibersihkan, air tebu itu diberi berkarung-karung urea agar dapat mengkristal.


“Maka secara tidak langsung orang yang mengonsumsinya juga minum urea. Sifat urea ini adalah pengeras, maka pankreas seseorang akan ikut mengeras juga. Oleh karenanya tidak bisa bekerja sehingga timbul gula darah meninggi (diabet),” tulisnya.


Artikel itu juga menyebutkan efek samping lain yang ditimbulkan oleh gula pasir di antaranya: Menurunkan pertahanan terhadap infeksi bakteri (penyakit menular)/ menurunkan imunitas, menyebabkan hilangnya elastisitas jaringan dan fungsi jaringan.


Gula pasir juga menyebabkan kanker payudara, ovarium, sujud dan rectum, menyebabkan kekurangan tembaga, mengganggu penyerapan kalsium dan magnesium.


Selain itu, gula pasir juga dapat melemahkan penglihatan, menyebabkan Hipoglikemia (kadar gula di dalam darah berada di bawah normal), dapat menghasilkan asam saluran pencernaan.


Ia juga menyebabkan penuaan dini, kecanduan alkohol, kerusakan gigi, obesitas, asma, bayi lahir dengan berat badan rendah, penyakit gusi, kanker lambung, dan radang sendi.


Gula pasir juga bisa menyebabkan kematian sel, kejang epilepsi, risiko polio, radang usus buntu, wasir, varises. Ia juga berkontribusi terhadap keasaman air liur, menurunnya sensitivitas insulin, jumlah vitamin E dalam darah, dan meningkatnya kolesterol.


“Gula dapat mengganggu penyerapan protein. Ia juga dapat menyebabkan tekanan darah sistolin, alergi makanan, kontribusi diabetes, teksemia selama kehamilan, kanker pankreas pada wanita, ketidakstabilan emosional, dan menurunkan hormon pertumbuhan,” tulis artikel itu.


Efek lainnya yaitu memperlambat waktu perjalanan makanan melalui saluran pencernaan. Gula pasir juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, risiko encok, depresi, rabun jauh (myopia), kantuk dan penurunan aktivitas anak, dan gangguan enzim untuk berfungsi.


Ia juga bisa meningkatkan ukuran ginjal (pembengkakan), merusak struktur DNA. Konsumsi sukrosa tinggi, kata artikel itu, menyebut gula pasir dapat menjadi faktor risiko penting dalam kanker paru-paru.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori