Nasional

Bagaimana Mengembalikan Marwah KPK?

Kam, 30 November 2023 | 22:15 WIB

Bagaimana Mengembalikan Marwah KPK?

Gedung KPK RI. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Nawawi Pomolango resmi dilantik sebagai Ketua Sementara KPK. Nawawi menggantikan Firli Bahuri yang menjadi tersangka dugaan gratifikasi dan pemerasan kepada eks Mentan Syahrul Yasin Limpo. Nawawi berkomitmen untuk kembali memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga antirasuah tersebut.


Menanggapi itu, Eks pegawai KPK Tata Khoiriyah mengaku tidak berharap banyak dengan terpilihnya Nawawi sebagai ketua KPK sementara karena sisa waktu yang sedikit, hanya satu bulan.


"Menjaga marwah KPK dengan tidak menuai kembali kontroversi saja sudah khusnul khotimah. Kalau memang percaya KPK masih dibutuhkan bangun kembali kepercayaan publik," kata Tata kepada NU Online, Kamis (30/11/2023).


Tata mengatakan ada tiga hal yang harus jadi perhatian Nawawi Pomolango jika ingin mengembalikan citra KPK dan kepercayaan publik kepada KPK. Pertama, penegakan etik ke semua unsur pegawai KPK yang tidak hanya tajam ke bawah tapi juga ke atas.


Kedua, membangun kembali independensi KPK dalam penanganan perkara sehingga publik tidak lagi menilai KPK menjadi alat politik.


Ketiga, KPK perlu merangkul kembali elemen masyarakat sebagai mitra dalam memberantas korupsi.


"Kondisinya sekarang KPK sedang disorot masyarakat karena banyaknya kontroversi bukan prestasi. Jadi KPK harus membangun kembali kepercayaan publik yang dirusak oleh Firli Bahuri dengan tiga cara itu," kata Aktivis Gusdurian tersebut.


Sekretaris Lakpesdam PBNU Ufi Ulfiah menambahkan, untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK tidak mudah. Kepercayaan masyarakat kini menurun dan tak bisa dibantah. 


"Jadi ada pekerjaan rumah tangga yang harus dibereskan soal komunikasi, kepemimpinan kolektif kolegial, visi bersama, integritas. Yang nampak dari kasus Firli itu rumah tangga enggak beres dari komunikasi politiknya, internal dirinya sendiri karena itu PR KPK saat ini besar," kata Ufi.


Ufi mengatakan, saat ini pekerjaan berat menanti Ketua KPK baru Nawawi Polongamo. Nawawi kini dihadapkan pada situasi rumah tangga KPK yang berantakan. Misalnya kasus lama Kementan mangkrak tiga tahun rupanya sedang ada negoisasi. 


"Artinya, di dalam rumah tangga KPK ada yang tidak beres karena itu leadership internal di KPK sebagai seorang Nawawi itu pekerjaan yang besar tidak bisa main-main," katanya.


Janji pulihkan kepercayaan publik

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik, Nawawi Pomolango sebagai Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11/2023). 


Nawawi dalam sambutannya berkomitmen, bakal kembali memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi KPK di tengah terpaan masalah hukum yang menjerat pimpinan KPK non-aktif Firli Bahuri


“Saya katakan tadi, hal apa yang paling mendesak bagi kami untuk dilakukan dalam situasi seperti ini. Terpenting yaitu, tadi bagaimana sedikit, dalam tanda kutip sedikit saja memulihkan tergerusnya rasa kepercayaan masyarakat ini kepada lembaga,” ujar Nawawi.


Selain itu, sungguh-sungguh untuk menjadikan prioritas sejumlah perkara korupsi yang statusnya masih belum selesai.


“Semua perkara-perkara yang masih dan berstatus seperti itu, itu menjadi prioritas daripada Komisi Pemberantasan Korupsi,” imbuhnya.