Nasional

Bahas Agenda Besar, Erick Bakal Gelar Rapat Koordinasi Lakpesdam Awal Januari 2024

Sel, 19 Desember 2023 | 07:00 WIB

Bahas Agenda Besar, Erick Bakal Gelar Rapat Koordinasi Lakpesdam Awal Januari 2024

Erick Thohir dan sejumlah pengurus Lakpesdam PBNU saat dikukuhkan secara resmi oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Gedung Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Erick Thohir dilantik secara resmi menjadi Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023). Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya melantiknya secara langsung.


Setelah pengukuhannya, Erick mengungkapkan bahwa tugas pertamanya adalah menyelenggarakan rapat koordinasi pada awal Januari 2024 mendatang. Di saat itulah, agenda besar akan dibahas dan dikonsultasikan dengan pengurus untuk memastikan rancangan agenda dapat terimplementasi dengan baik. 


“Tugas yang pertama, saya akan segera membuat rapat di awal Januari untuk juga nanti dikonsultasikan kepada pengurus, seperti apa agenda besarnya sehingga insyaallah secara implementasi bisa dirasakan,” kata Erick.


Ia menambahkan, agenda utama Lakpesdam NU di bawah komandonya ditujukan untuk kemaslahatan bangsa dan negara, dengan NU sebagai kekuatan yang telah memberikan manfaat selama 100 tahun terakhir. Ia berkomitmen untuk mengembangkan agenda setting yang tepat untuk menavigasi tantangan masa kini dan mendatang.

 
“Agenda setting kita untuk kemaslahatan bangsa dan negara kita dan tentu NU sebagai kekuatan yang memang sudah dirasakan selama ini manfaatnya selama 100 tahun terakhir, tetapi 100 tahun ke depan tentu perlu terobosan yang luar biasa,” papar dia.


Erick mengungkapkan, amanah barunya ini sebagai tugas luar biasa. Ia mengaku bersedia menerima lamaran Gus Yahya untuk menggawangi Lakpesdam hingga 2027 mendatang lantaran sesuai dengan kapabilitas yang ia miliki.

 
“Ini amanah yang luar biasa. Saya berani menerima karena sesuai dengan kapabilitas dan tupoksinya. Jadi bukan sesuatu yang di luar kemampuan saya,” ujarnya.

 
Erick menilai bahwa dirinya memiliki kekurangan dan ia menekankan perlunya dukungan dari seluruh kepengurusan. Visi dan misi NU di bawah kepemimpinan Gus Yahya, kata dia, merupakan hal yang "out of the box". Meski begitu, visi tersebut memiliki kesamaan dalam semangat menghadapi perubahan dan dinamika di berbagai aspek kehidupan masyarakat.


“Perlu dukungan semua yang ada di kepengurusan karena visi dan misi daripada Ketua Umum Gus Yahya ini sangat-sangat out of the box belum pernah didengar, dirasakan, tetapi nafasnya sama. Nafasnya bahwa menghadapi perubahan dan dinamika yang terjadi maupun di kehidupan masyarakat ekonomi, sosial, geopolitik, dan lain-lain. Memang seyogyanya kita harus punya daripada agenda setting kita,” jabar dia.