Bahtsul Masail Haul Buntet 2023 Bahas Haid dan Relasi Ulama-Umara
Rabu, 2 Agustus 2023 | 07:00 WIB
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Panitia Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon bekerja sama dengan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar agenda bahtsul masail di Masjid Agung Buntet, pada Kamis (3/8/2023) malam.
Terdapat dua tema bahtsul masail yang dikerjasamakan dengan LBM PBNU ini. Pertama, soal relevansi istiqra atau riset yang dilakukan Imam Syafi’i terkait siklus haid. Kedua, relasi antara hubungan ulama dan umara (pemerintah). Dua tema ini akan dibahas di Komisi A bahtsul masail Haul Buntet Pesantren Cirebon.
Ketua LBM PBNU, KH Mahbub Maafi Ramdhan, riset Imam Syafi’i tentang siklus haid itu penting untuk didiskusikan di tengah situasi dan kondisi kekinian yang jelas sudah sangat berbeda dengan masa Imam Syafi’i saat melakukan riset.
“Istiqra itu juga nanti mau diperhadapkan dengan beberapa isu yang terkait dengan soal kesehatan,” ucap Kiai Mahbub saat ditemui NU Online di Gedung PBNU, Selasa (2/8/2023) sore.
Karena menyangkut soal kesehatan, maka di dalam pembahasan tentang haid ini, LBM PBNU akan mengundang seorang dokter untuk menjadi narasumber yang akan menjelaskan dari sisi medis.
“Di dalam tema ini, narasumber utama bukan ahli fiqih sebenarnya. Insyaallah nanti akan mengundang dokter yang kita anggap memiliki kompetensi yang memadai dan layak untuk berbicara soal ini,” kata Kiai Mahbub.
Menurut Kiai Mahbub, bahasan mengenai siklus haid ini sudah sejak lama didiskusikan. Tetapi isu ini menarik untuk dibahas karena siklus haid akan mengalami perubahan, antara lain disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan.
Untuk diketahui, menurut Imam Syafi’i, haid paling singkat yang dialami perempuan adalah satu hari satu malam atau 24 jam. Sementara haid paling lama adalah 15 hari.
“Jadi, apakah kita masih relevan menyatakan bahwa maksimal haid 15 hari? Apakah itu masih bisa jadi patokan atau tidak? ini penting karena ini juga terkait dengan ibadah. Kalau orang haid kan nggak boleh puasa, shalat, baca Qur’an. Siklus-siklus haid ini menjadi sesuatu yang menurut saya sangat menyatu (dengan soal ibadah),” jelas Kiai Mahbub.
Relasi Ulama-Umara
Isu selanjutnya yang akan dibahas adalah soal relasi antara ulama dan umara. Meski sudah menjadi bahasan lama, tetapi menurut Kiai Mahbub, isu tersebut masih relevan untuk terus didiskusikan.
“Karena ada beberapa pernyataan yang kita perlu tanggapi. Misalnya kiai atau ulama yang dekat-dekat dengan umara atau sultan itu kan, terlepas dari itu haditsnya shahih atau tidak, menurut saya, kita perlu juga lihat itu. Sultan atau umara pada zaman Nabi itu siapa? Kan penting juga,” katanya.
Kiai Mahbub mengaku, pihaknya akan mencoba membuat satu konsep untuk menjelaskan tentang relasi dan umara sebagai hubungan yang baik. Sebuah hubungan yang saling mendukung satu sama lain.
“Diharapkan dari konsep itu nanti muncul ada peran ulama yang mampu mendorong agar program-program pemerintah sesuai dan tepat sasaran kepada masyarakat. Makanya ini penting membahas tentang relasi ulama dan umara,” jelasnya.
Setelah dibahas di Buntet Pesantren, lanjut Kiai Mahbub, kedua tema bahtsul masail itu akan didorong oleh LBM PBNU agar masuk menjadi materi pembahasan di dalam agenda Musyawarah Nasional Alim Ulama (Munas) NU yang rencananya akan digelar pada September 2023 mendatang.
Sebagai informasi, ada tema lain yang akan dibahas di dalam Komisi B bahtsul masail Haul Buntet Pesantren Cirebon. Tema di komisi B ini dipilih atas kerja sama panitia Haul Buntet dengan LBM PWNU Jawa Barat.
Ketiga tema itu adalah Zakat Aset Produktif, Problematika Rumah Tangga Tenaga Kerja Wanita (TKW), dan Taqlid ulama kontroversial. Tema-tema tersebut akan dibahas di Lantai 2 Guest House Buntet Pesantren, pada hari dan waktu yang sama.
Terpopuler
1
PBNU Tunjuk Ali Masykur Musa Jadi Ketua Pelaksana Kongres JATMAN 2024
2
GP Ansor DIY Angkat Penjual Es Teh Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan Banser
3
Ulama Sufi Dunia Syekh Muhammad Hisham Kabbani Wafat dalam Usia 79 Tahun
4
GP Ansor Jatim Ingin Berangkatkan Umrah Bapak Penjual Es Teh yang Viral dalam Pengajian Gus Miftah
5
Gus Miftah Sambangi Kediaman Bapak Penjual Es Teh untuk Minta Maaf
6
Khutbah Jumat: Meraih Keselamatan Akhirat dengan Meninggalkan 6 Perkara
Terkini
Lihat Semua