Nasional

Banyak Program Kepemudaan, Menpora: Anggota Fatayat NU Masih Kurang, Butuh 40 Persen Lagi

NU Online  ·  Selasa, 28 November 2017 | 13:17 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Fatayat NU mengelar Dukungan Pendidikan dan Pelatihan Event Kepemudaan, Selasa  (28/11) sore di Wisma Sugondo PP PON Cibubur. Acara yang mengambil tema Pemuda Penjaga Budaya Nusantara diikuti sekitar 200 orang dari organisasi kepemudaan NU ini dihadiri Menpora Imam Naharwi, Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini, Kepala Pusat PPPON Henry Ridwan dan Dirut PT Sari Ayu Marta Kosmetika Martha Tilaar.

Pada kesempatan tersebut, Imam Nahrawi mengatakan, Kemenpora mempunyai banyak program kepemudaan. "Di tahun ini saja, pemuda-pemuda yang kita latih ada sekitar 200 ribuan dengan berbagai macam model program, seperti program pemuda membangun desa, pemuda anti narkoba, pemuda sinematografi, pemuda kreatif dan sebagainya. Artinya kalau secara ekonomi bisa di potret sebagai bagian dari rencana besar perusahaan Sariayu dalam  mengembangkan potensi pemuda untuk menjalankan NKRI maka kami sangat bersyukur sekali. Apalagi misi pemerintah adalah menjaga keanekaragaman budaya, suku dan sebagainya, " ujarnya. 
 
Menpora minta kepada Fatayat NU untuk diperbanyak lagi jumlah anggotanya. "Fatayat NU  yang jumlah anggotanya sekitar 21 ribu untuk diperbanyak lagi. Kalau kita bandingkan dengan jumlah desa di Indonesia yang sebanyak 74 ribu, berarti masih 40% kurangnya dan ini perlu diperluasan lagi agar kita bisa ekspansi lebih jauh lagi ke desa-desa. Karena kalau ekspansinya bisa menjangkau ke semua desa maka visi dan  misi perjuangan NU dan pendahulu kita akan disadari oleh masyarakat seluruh warga bangsa Indonesia," katanya. 
 
Di akhir arahannya, Menpora mengajak kepada peserta untuk nonton film Wage. "Karena film ini menceritakan seorang pemuda bernama Wage Rudolf Suratman. Dengan segala kegigihannya, mewakafkan dirinya untuk satu kata yaitu Indonesia merdeka. Dengan segala rintangan, baik itu diintimidasi dan di teror, tapi Wage tetap membingkai nada demi nada, kata demi kata yang terangkai dalam Indonesia Raya melalui biolanya. Silahkan kalian yang hadir di sini menonton film Wage," ajaknya. 
 
Ketua PP Fatayat NU Anggie Ermarini menyampaikan bahwa Fatayat NU mendukung program anti radikalisme dalam upaya mempertahankan keutuhan negara Republik Indonesia."Dewasa ini kita menghadapi sebuah tantangan baru dengan menyebarnya paham-paham radikal di tengah-tengah masyarakat. Ironisnya karena yang kini menjadi sasaran adalah kaum wanita dan anak-anak," ujarnya. 
 
"Berkaitan dengan ini beberapa waktu lalu Fayatat NU mengikuti Munas NU. Dalam Munas NU tersebut yang paling menonjol yang di bahas adalah pemuda harus mempunyai peran dalam menekan dan mengurangi radikalisme yang saat ini sangat marak. Dan ini sangat mengancam bagi pemuda. Karenanya, isu radikalisme, isu Kebangsaan dan sebagainya menjadi sangat penting bagi Fatayat NU," tambahnya.(Red-Husni)