Nasional

Begini Cara HTI Berkembang di Indonesia

Sen, 10 Juli 2017 | 13:03 WIB

Jakarta, NU Online 
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berkembang mulus di negara ini. Kelompok tersebut, saat ini, menurut Zuhairi Misrawi menjelaskan, sebagaimana klaim mereka, ada sekitar 2 juta juta pengikut di Indonesia. 

Menurut aktivis dari Muslim Moderate Society itu, HTI berkembang baik di Indonesia karena ada pembiaran dari pemerintah sehingga mereka dengan leluasa menjalankan aktivitasnya tanpa hambatan.

Zuhari menjelaskan hal itu pada Seminar Kebangsaan bertema “Pembubaran HTI dan Amanat Konstitusi Kita” yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur di gedung PBNU, Jakarta, Senin (10/7).   

Kedua, lanjut Zuhairi, dalam gerakannnya, HTI menggunakan isu yang sangat cerdas, yaitu antikapitalisme dan liberalisme. Mereka selalu mengkritik Barat, terutama Amerika dan sekutunya yang melakukan praktik tidak menguntungkan terhadap Islam termasuk di Timur Tengah. 

Isu tersebut sangat gampang diterima oleh kalangan Islam kelas menengah yang baru belajar Islam dan kalangan aktivis kampus yang tak memiliki latar belakang agama yang mendalam.

Sementara ketiga, untuk membubarkan organisasi tersebut ditentang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM). “Kontras, Imparsial tidak setuju pembubaran HTI karena dianggap melanggar HAM,” jelasnya.  

Zuhairi menambahkan, faktor lain yang menyebabkan HTI berkembang dengan adalah agresivitas mereka dalam menyampaikan ide-idenya. “Di Jakarta, hampir tak ada masjid yang tak mendapatkan buletin jumat HTI,” katanya. 

Turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi kali ini Kepala Densus 99 Satkornas Banser Nuruzzaman dan praktisi hukum Sholeh. Acara yang dimoderatori jurnalis CNN Budi Adi Putro ini juga dihadiri Ketua PC GP Ansor Jakarta Timur Mahmud Muzoffar. (Abdullah Alawi)