Nasional

Begini Cara RSI Siti Hajar Sidoarjo Peringati Hari AIDS Sedunia

Ahad, 1 Desember 2019 | 00:00 WIB

Begini Cara RSI Siti Hajar Sidoarjo Peringati Hari AIDS Sedunia

Pimpinan dan karyawan RSI Siti Hajar Sidoarjo membubuhkan cap lima jari yang telah dicelupkan ke dalam baskom berisi cat merah.

Sidoarjo, NU Online
Memperingati Hari AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) sedunia yang jatuh setiap 1 Desember, Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur membagikan bunga mawar. Tidak hanya itu juga, dibagikan stiker kepada para pengguna jalan yang melintas di depan rumah sakit setempat, di Jalan Raden Patah No. 72-74.

Setiap pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas, mendapatkan bunga mawar dan stiker bertuliskan "RSI Siti Hajar Sidoarjo memperingati Hari AIDS Sedunia, Bersama Masyarakat Meraih Sukses" dari dokter maupun karyawan rumah sakit milik Nahdlatul Ulama tersebut.

Tak hanya itu, mereka juga membubuhkan cap lima jari yang telah dicelupkan ke dalam baskom berisi cat merah, kemudian dibubuhkan di spanduk berwarna putih. Satu persatu dokter, manajemen, karyawan, keluarga pasien, pengunjung dan komunitas senam RSI Siti Hajar membubuhkan cap lima jari di dalam spanduk tersebut.

Salah satu dokter RSI Siti Hajar Sidoarjo, yakni dokter Sari Prabandari mengatakan, pihak rumah sakit sengaja mengadakan kegiatan ini untuk memberikan dukungan kepada para penderita HIV maupun masyarakat. 
 
“Hal tersebut penting agar lebih mengetahui apa itu HIV AIDS,” katanya, Sabtu (30/11).

Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap masyarakat luas mengetahui secara pasti bahwa HIV tidak menular dan tidak memberikan aksen menakutkan. Karena HIV juga seperti penyakit kronis lain seperti diabetes, hipertensi yang harus minum obat secara rutin seumur hidup.

"Kami melibatkan dinas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien dan para pengunjung, agar masyarakat awam lebih mengetahui HIV AIDS," katanya.

Menurutnya, pasien HIV berhak dan punya kontribusi besar di masyarakat untuk memberikan sumbangsi dan berhak dihormati. Sehingga tidak ada diskriminasi untuk penderita ODA atau orang dengan HIV AIDS.
 
"Jadi tidak boleh ada diskriminasi terhadap ODA. Karena mereka juga berhak dihormati," tegasnya.

Selain membagikan bunga kepada pengendara, membubuhkan cap lima jari, RSI Siti Hajar juga memberikan penyuluhan tentang cara menggosok tangan yang baik dan benar. Kegiatan dipandu oleh perempuan berparas cantik, Resty Dwi.

Dengan antusias, keluarga pasien maupun pengunjung rumah sakit menirukan gerakan cuci tangan, yang dipandu dan dinyanyikan oleh salah satu petugas marketing rumah sakit setempat itu. 
 
 
Kontributor: Moh Kholidun
Editor:  Ibnu Nawawi