Nasional

Begini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Jum, 19 November 2021 | 02:31 WIB

Begini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Begini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Jakarta, NU Online
Malam ini, Jumat (19/11/2021) malam Sabtu akan terjadi gerhana bulan sebagian di sebagian wilayah Indonesia. Peristiwa alam ini terjadi mulai pukul 14:18:41 WIB/15:18:41 WITA/16:18:41, hingga pukul 17:47:05 WIB/18:47:05 WITA/19:47:05 WITA. Total durasi tampak gerhana bulan sebagian ini berkisar dari 2 jam 17 menit hingga 0 jam 9 menit.


Masyarakat Muslim di Indonesia disunnahkan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan (khusuful qamar), kecuali yang berada di Pulau Sumatra, Banten, DKI Jakarta, maupun Jawa Barat. Sebab, saat matahari terbenam, gerhana telah lebih dahulu rampung.


Namun, bagi masyarakat Muslim yang berada di luar wilayah tersebut disunnahkan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan dua rakaat. Setelah itu, disunnahkan juga untuk mengerjakan dua khutbah.


Shalat gerhana ini sedikit berbeda dengan shalat pada umumnya. Sebab, bacaan fatihah dan ruku yang dilakukan pada shalat gerhana ini dua kali di setiap rakaatnya. Selepas ruku’ pertama, kembali berdiri untuk membaca surat Al-Fatihah dan ayat lain. Kemudian, ruku’ kembali dan dilanjutkan i’tidal.


Shalat ini bisa dilakukan secara berjamaah dengan bacaan jahar (keras) ataupun dilakukan secara sendiri (munfarid).


Baca juga:


Shalat gerhana bulan diawali dengan niat terlebih dahulu bersamaan dengan takbiratul Ihram. Adapun lafadz niat shalat khusuf ini adalah:


أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى 


“Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.” 


Setelah itu, membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah diikuti dengan membaca surat Al-Qur’an dengan jahar (lantang). Kemudian dilanjutkan dengan ruku’ dengan membaca tasbih dan kemudian i’tidal.


Pada i’tidal pertama ini tidak membaca doa i’tidal, namun membaca Surat Al-Fatihah kembali diikuti dengan bacaan surat Al-Qur’an kembali. Setelah itu baru dikuti ruku' dengan membaca tasbih dan i'tidal yang kedua dengan membaca doa i’tidal.


Rangkaian setelah ini adalah sujud dengan membaca tasbih, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dengan membaca tasbih lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Kemudian, rangkaian shalat diakhiri dengan tahiyat dan salam.


Shalat gerhana ini juga boleh diringkas yakni dengan hanya membaca Surat Al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tersebut tanpa surat panjang seperti yang dianjurkan. Bacaan surat pun diperbolehkan menggunakan surat pendek setiap kali selesai membaca Surat Al-Fatihah.


Setelah rangkaian shalat, dianjurkan imam menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdedakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya. 


Selagi gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sementara dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah usai. 


Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin