Nasional

Belajar Kebudayaan kepada Gus Dur

NU Online  ·  Jumat, 30 Desember 2016 | 12:30 WIB

Jakarta, NU Online
Kebudayaan sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia membuat keberadaannya sangat penting untuk selalu dipelihara dan dilestarikan. Dalam konteks bangsa, kebudayaan adalah identitas. Memelihara dan merawatnya adalah harga yang harus dibayar oleh masyarakat Indonesia yang masyhur dengan keragaman budayanya.

Dalam rangka Merajut Kembali Indonesia dalam Bingkai Nusantara, Lesbumi PBNU menghadirkan para pelaku budaya pada acara Sarasehan Media dan Rembug Budaya di lantai 8 Gedung PBNU,, Jakarta, Kamis (29/12).

Nama-nama beken telah menduduki kursi pembicara: Bondan Gunawan, Kiai Jadul Maula, Bisri Effendy, dan Jaya Suprana.

Pada kesempatan pertama, Bondan Gunawan menyampaikan harapannya agar PBNU kembali membuka pintunya untuk siapa saja, bukan hanya bagi warga NU. “Waktu Gus Dur jadi Ketua umum PBNU, Gedung PBNU terbuka untuk semua,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bondan mengingatkan kepada media agar tidak mudah mempredikati “gelar” budayawan pada orang. Sekarang ini, katanya, media terlalu murah memberikan predikat budayawan kepada siapapun. 

“Budaya itu bukan daya pikir, tapi daya budi,” tegasnya.

Tak ada yang menyangkal peran besar Gus Dur sebagai pengawal kebudayaan Indonesia khususnya dan dunia umumnya.

“Gus Dur itu pejuang kebudayaan. Pelajari karakter Gus Dur. Senda guraupun bernilai kebudayaan,” ujarnya.

Pembicara terakhir Jaya Suprana menyentil kekeliruan tentang pemaknaan istilah ‘pemerintah’ yang selama ini berkembang. “Istilah pemerintah itu untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat, bukan malah memerintah,” jelas pencetus istilah Kelirumologi.

Pada kesempatan tersebut, Jaya suprana menyampaikan warisan dari almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kepada dirinya.

“Satu diantara terbanyak warisan Gus Dur kepada saya adalah belalah kaum tertindas. Pesan Gus Dur juga kepada saya adalah ojo dumeh. Jangan mentang-mentang kamu dilindungi undang-undang lalu kamu  umpak-umpakan,” kata Jaya Suprana kepada hadirin. (Husni Sahal/Fathoni)