Nasional TWEET TASAWUF

Belajar Kehidupan dari Air dalam Pandangan Tasawuf

Jum, 2 Agustus 2019 | 07:00 WIB

Belajar Kehidupan dari Air dalam Pandangan Tasawuf

Ilustrasi (via pepperrr.net)

Jakarta, NU Online
Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim menyatakan bahwa kehidupan manusia bisa mengambil banyak pelajaran dari zat bernama air. Ia merujuk pada beberapa jenis air yang dikelompokkan menurut hukum fiqih.

Berikut uraian Kiai Luqman yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat tentang jenis-jenis air yang dapat diambil pelajaran.

Belajar dari Air 1

Hidup kita seperti air kira-kira Anda dimana ya?

- Air suci dan menyucikan
- Air suci tapi tidak menyucikan
- Air suci yang terkena najis
- Air yang substansinya sudah najis
- Air suci terkena najis lalu kembali suci

Belajar dari Air 2

Air suci dan menyucikan

- Manjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
- Menebarkan ilmu setelah ia mengamalkannya.
- Menebar Cahaya Ma'rifat setelah ia Ma'rifatullah
- Mencahayai alam setelah ia memandang-Nya, Dia ada di balik alam
- Rahmatan lil 'alamin

Belajar dari Air 3

Air suci tapi tidak menyucikan

- Terus mencari ilmu hingg puncaknya.
- Apa yang kita makan minum, pakai, bahkan metode haruslah halal. Ndak usah nunggu stempel MUI.
- Sampaikan pengetahuan walau Anda blm bisa menjalankan.
- Jangan klaim amal dan ilmumu sudah bener.
 

Belajar dari Air 4

Air suci yang terkena najis

- Langgengkan taubat nasuha
- Lakukan Mujahadah Riyadhah dan Tazkiyatun Nafs
- Jangan karena dosa menghalangi Istiqomahmu
- Tetap husnudzon pada Allah
- Bergaul dan berguru pada orang-orang shaleh
- Kebaikan itu menghapus keburukan

Belajar dari Air 5

Air yang asalnya najis

- Bersihkan saja dengan air suci  taubat yang menyucikan
- Seluruh karakter perusak batin harus dibersihkan dalam diri. Jika diri sendiri tidak mampu serahkan ke orang lain seperti kiai, ulama, mursyid untuk membimbing penyuciannya.

Belajar dari Air 6

Air suci terkena najis lalu suci kembali

- Kebajikan yang terus dilakukan menghapus dosa-dosa.
- Sifat-sifat buruk jangan biarkan tumbuh. Segera dipangkas dengan sifat-sifat mulia.
- Lakukan Takhally dan Tahally setiap saat.
- Jangan menunda taubat.

(Fathoni)