Nasional 1 ABAD NU

Bersyukur Bisa Berbagi, Berterima Kasih Dapat Menikmati

Sel, 7 Februari 2023 | 08:20 WIB

Bersyukur Bisa Berbagi, Berterima Kasih Dapat Menikmati

Nahdliyin yang menuju acara puncak resepsi 1 Abad NU meminum gratis minuman yang disediakan warga. (Foto: NU Online/Syakir NF)

Sidoarjo, NU Online 

Matahari belum terbit, Gang Lemah Putro di Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sudah padat lalu-lalang berbondong-bondong orang. Ada yang mengarah ke stadion. Ada pula yang berjalan dari arah stadion.


Ada yang berpakaian putih. Beberapa tampak juga mengenakan seragam badan otonom, seperti Ansor, Banser, Pagar Nusa, Fatayat hingga berkaos Porseni NU. Tampaknya yang terakhir itu atlet yang sempat berlaga pada Porseni di Surakarta pada pertengahan bulan lalu.


Semua itu tiada lain dalam rangka menjemput berkah menghadiri peringatan Puncak Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa (7/2/2023).


Di pinggir jalan, persis depan kios Bakso Malang, dua bocah laki-laki dan perempuan menawarkan minuman kopi dan teh secara gratis.


"Silakan kopi teh panas. Gratis," begitu bocah-bocah kecil itu menawarkan dengan suara kecil pada Selasa (7/2/2023).


Keduanya tampak seperti malu-malu. Suaranya kalah dengan deru motor yang berjalan merayap.


Tiga ibu-ibu berseragam putih datang menghampiri mereka. Sepertinya, mereka hendak menuju Gelora Delta Sidoarjo. Ketiganya menyeberang dan mengambil gelas plastik. Lalu menuangkan kopi ke dalamnya.


Nini, Yati, dan Yuni mengaku bersyukur dapat minuman secara gratis setelah berjalan cukup jauh. "Alhamdulillah dinikmati," ujar salah satu di antaranya.


"Disyukuri," timpal yang lainnya.


Mereka berangkat dari tempat tinggalnya di Malang, Jawa Timur sejak Senin (6/2/2023) sore. Kemudian, mereka istirahat dan di tengah perjalanan itu, mereka mendapat minuman gratis.


Senada, Umamah yang berjalan bersama putranya juga menikmati minuman yang dibagikan gratis. Nenek asal Sidoarjo itu tampak menikmati waktu istirahatnya yang sebentar itu dengan minum segelas teh, sembari menunggu putranya selesai menerima telepon.


Sementara itu, Kusdiono mengaku sudah menghabiskan lebih dari 20 teko kopi dan 20 teko teh sejak Subuh hingga pukul 06.30 WIB tadi. Penjual Bakso Malang itu bersama keluarganya terus mengganti isi teko. Tiap kali habis, seketika itu pula ia langsung mengisi ulangnya.


Ia sangat bersyukur masih bisa berbagi, meski hanya minuman. Tampaknya wajahnya semringah manakala orang-orang menyambut tawaran dua bocah anak tetangganya itu.


Pria 58 tahun itu rencananya akan menyediakan kopi dan teh itu hingga pukul 10.00 WIB pagi nanti.


Tidak hanya minuman, makanan pun banyak yang menyediakannya secara cuma-cuma. Nur Qomari, misalnya, yang menyediakan tak kurang dari 250 bungkus sarapan dan 100 kotak kue-kue.


Ia sangat bersyukur Sidoarjo menjadi tuan rumah peringatan 1 Abad NU. Dengan begitu, ia bisa berbagi makanan secara gratis kepada warga NU.


"1 abad belum tentu bisa nemuin lagi (di Sidoarjo). Kesempatan emas," kata pria kelahiran 47 tahun yang lalu itu.


Qomari hanya menaruh satu harapan dari aksinya tersebut, sebagaimana yang diungkapkan dan digelorakan berkali-kali oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, yaitu berkah.


"Mudah-mudahan berkah. Dapat doanya seluruh dunia," kata pria yang sehari-hari menjadi tukang pijat itu.


Ia tegas mengatakan, apa yang disediakannya tidak sia-sia. Jika ia mau, bisa menjualnya dengan mendapat untung berlipat. Namun tidak, ia memilih membagi-bagikannya secara gratis dan tulus.


"Ini cara kita menghormati agama kita sendiri," katanya.


"Kalau orang lain bisa menghormati, kenapa saya tidak?" Begitu lanjutnya.


Seminggu lalu, ia dan keluarganya sudah merencanakan hal tersebut. Selasa (7/2/2023) dinihari, ketika orang mulai berbondong-bondong mengikuti rangkaian acara Puncak Resepsi 1 Abad NU, Qomari mulai menyalakan kompornya, memasak makanan yang hendak ia bagikan kepada warga NU.

 

Ia dan keluarganya mengaku terharu dan senang bisa berbagi dengan sesamanya itu. "Lihatnya aja senang. Terharu. Kapan lagi (bisa berbagi ke warga NU se-Indonesia)? 1 Abad ini kan cuma sekali," katanya lagi.


Tentu saja aksinya tersebut disambut suka cita oleh warga NU. Mereka mengambil bungkusan nasi dan kue. Tak lupa mengucapkan terima kasih atas suguhannya tersebut.


Salah satu yang menikmati sarapan tersebut adalah Sunandar. Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo itu baru selesai mengikuti sesi ritual semalam.


Setelah tiba di Sidoarjo pada tengah malam, ia dan warga NU dari daerahnya langsung menuju Stadion Delta Sidoarjo. Agak terlambat, tentu saja ia sudah tak mendapatkan tempat di dalam. Ia pun duduk lesehan bersama koleganya dan mengikuti ritual melalui layar LED terdekatnya.


Setelah selesai, ia hendak istirahat. Di tengah jalan itu, ia mendapatkan sarapan gratis dari Nur Qomari. Ia bersyukur melihat antusiasme warga Sidoarjo dalam menyambut tetamu yang datang di kotanya.


"Alhamdulillah masyarakat antusias menyambut satu abad NU. Mulau tadi malan sudah disambut makanan warga sini. Setiap musala masjid ada. Makanan kue aman air untuk shalat. Patut disyukuri," ujarnya.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan