Nasional

Bisakah Ruh Orang Meninggal Bertemu dengan yang Masih Hidup?

Ahad, 29 Januari 2023 | 09:00 WIB

Bisakah Ruh Orang Meninggal Bertemu dengan yang Masih Hidup?

Ilustrasi pintu ruh.

Pringsewu, NU Online
Iman Al-Ghazali menjelaskan bahwa Allah swt menciptakan manusia sebagai makhluk yang terdiri dari jasad dan ruh. Ruh inilah yang menghasilkan dan mendukung kegiatan-kegiatan psikis dan yang menghidupkan jasad manusia. Ketika ruh berpisah dengan jasad manusia, maka itulah yang disebut dengan kematian.


“Mati adalah sebuah peristiwa saat ruh berpisah dengan jasad,” kata kiai muda NU Provinsi Lampung, KH Ahmad Ishomuddin, saat memberi mauidzah hasanah pada Yasinan malam ke-7 atas wafatnya Wakil Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Sobri Dinal Musthofa, Sabtu (29/1/2023) malam.


Mengutip penjelasan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, ia menyebut bahwa ruh terdiri dari dua macam. Pertama, ruh yang mendapat kenikmatan dari Allah dengan diberi kebebasan serta tidak dibelenggu sehingga mereka bisa saling bertemu dan mengingat apa yang terjadi di dunia.


“Kedua, ruh yang mendapat siksaan dan disibukkan dengan siksaan yang menimpanya dan tidak bisa saling berkunjung dan bertemu,” kata Gus Ishom, sapaan karibnya.


Ia mengungkapkan bahwa ruh orang yang meninggal ini bisa bertemu dengan ruh manusia yang masih hidup. Hal ini dijelaskan oleh banyak ulama dengan berbagai dalil dari kitab-kitab yang di antaranya menyebutkan pertemuan tersebut terjadi saat manusia masih hidup tertidur.


“Ruh orang yang meninggal dunia bisa bertemu dengan yang masih hidup dalam mimpi. Karena mimpi terdiri dari tiga jenis,” jelasnya.


Pertama, mimpi dari Allah yang di antaranya bertemu dengan ruh orang-orang yang sudah meninggal dunia. Di antara ciri mimpi yang datang dari Allah adalah perasaan senang dan bahagia saat bermimpi. Hal itu terbawa sampai orang yang bermimpi tersebut terbangun dari tidur.


“Kedua, mimpi berupa terbawanya aktivitas keseharian dalam tidur dan mimpi yang berasal dari setan yang di dalamnya diwarnai dengan ketakutan-ketakutan,” ungkapnya.


Terkait dengan berpisahnya ruh dari jasad ini, Gus Ishom menjelaskan bahwa semua merupakan rahasia Allah swt. Kematian ini ia ibaratkan seperti umur buah kelapa yang tidak tahu kapan akan jatuh dari pohonnya. Ada yang masih berbentuk bunga sudah jatuh. Namun, ada juga yang sudah tua sampai dengan tumbuh di atas pohon tidak jatuh-jatuh.


Yasinan malam ke-7 ini digelar di Komplek Pesantren Yasmida, Kecamatan Ambarawa, yang didirikan oleh Kiai Sobri yang meninggal dunia pada Ahad (22/1/2023) malam.


Hadir pada acara tersebut Mustasyar PCNU Pringsewu KH Sujadi, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Puji Raharjo, Anggota DPR RI H Muhammad Kadavi, Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrohim, dan pengurus serta warga NU dari berbagai kecamatan di Pringsewu.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori