Nasional

BLA Jakarta Kenalkan Moderasi Beragama ke Kampus

Kam, 28 September 2023 | 09:45 WIB

BLA Jakarta Kenalkan Moderasi Beragama ke Kampus

Kepala BLAJ Samidi Khalim (tengah) bersalaman dengan Rektor Unisba usai pembukaan sosialisasi moderasi beragama di kampus tersebut, Rabu (27/9/2023. Foto: Dok BLAJ)

Bandung, NU Online
Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) Balitbang Diklat Kemenag terus melakukan upaya pengenalan Moderasi Beragama kepada masyarakat. Salah satu sasarannya adalah kampus.


Kepala Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) Balitbang Diklat Kemenag, H Samidi Khalim, mengatakan Pemerintah Indonesia telah lama mengakui pentingnya moderasi beragama sebagai salah satu pilar dalam membangun negara.


"Sebab, pandangan, sikap, dan perilaku keberagamaan yang dianut sebagian besar penduduk negeri ini telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia sejak dulu hingga sekarang,” ujarnya saat memberi sambutan pada ‘Moderasi Beragama Goes to Campus’ di Universitas Islam Bandung (Unisba), Rabu (27/9/2023). Kegiatan ini merupakan kerja sama BLAJ dengan kampus swasta berbasis agama tersebut.

 


Pemerintah, kata Samidi Khalim, menjadikan moderasi beragama sebagai salah satu program nasional yang dijalankan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

 

Dalam konteks aqidah dan hubungan antarumat beragama, lanjut dia, moderasi beragama menjadi salah satu fokus utama program ini. Moderasi beragama mengajarkan pentingnya meyakini kebenaran agama sendiri tanpa harus bersikap radikal, serta menghargai dan menghormati penganut agama lain dalam keyakinan mereka tanpa harus membenarkannya.


“Dengan kata lain, moderasi beragama adalah jalan tengah yang mempromosikan kedamaian dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia,” papar Wakil Ketua PCNU Kota Semarang ini.


Samidi menegaskan, penting sekali untuk dicatat bahwa moderasi beragama bukanlah pendangkalan akidah seperti sering keliru dipahami oleh beberapa orang. Sebaliknya, ini merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan antara keyakinan umat dan hubungan harmonis dengan komunitas beragama lainnya. 


Konsep moderasi beragama, lanjut Samidi, mengedepankan cara pandang, sikap, dan perilaku secara moderat yang menjadi bagian penting dalam menumbuhkan sikap toleran, setara, dan kerja sama dalam beragama di masyarakat.


"Oleh karena itu, tema yang diusung dalam kegiatan ini yaitu Membangun Persatuan dan Sinergitas Anak Bangsa melalui Moderasi Beragama di Lingkungan Kampus. Khususnya kampus swasta,” tandasnya.


Festival Film
Samidi mengatakan, sosialisasi moderasi beragama ini merupakan rangkaian Festival Film Moderasi Beragama. Unisba merupakan kampus swasta pertama yang menjadi tuan rumah Festival Film Moderasi Beragama. Festival ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan konsep moderasi beragama melalui media film.


"Film-film tersebut merupakan hasil lomba yang kami inisiasi bersama Lembaga Dakwah PBNU beberapa waktu lalu. Alhamdulillah respons mahasiswa sangat positif. Hampir 200 video yang dikirimkan mereka untuk festival ini,” ujarnya bangga.


Samidi berharap, sosialisasi moderasi beragama ini dapat menanamkan nilai-nilai komitmen kebangsaan, toleransi, antiradikalisme, dan adaptasi pada budaya lokal yang menjadi indikator pada konsep moderasi beragama di lingkungan kampus.


“Konsep moderasi beragama dapat menjadi modal sosial-akademik bagi civitas akademika dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tandas Doktor jebolan UIN Walisongo Semarang ini.


Pada kesempatan tersebut, ditandatangani MoU kerja sama antara BLAJ Balitbang Diklat Kemenag dengan Unisba tentang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pembangunan bidang agama dan keagamaan.


Sosialisasi Moderasi Beragama Goes to Campus ini dibuka resmi oleh Sekretaris Badan (Sesban) Litbang Diklat Kemenag Prof Arskal Salim GP. Hadir juga Rektor UNISBA Prof Edi Setiadi, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam, dan narasumber Parihat (Unisba) serta Irfan Amali (Peace Generation).


Kegiatan ini diikuti 500 orang peserta yang berasal dari civitas akademika Universitas Islam Bandung. Sejak sebelum pembukaan, mereka antusias mengikuti kegiatan karena didahului game Kahoot berhadiah menarik.