Nasional

BRIN Jelaskan Posisi Hilal, Prediksikan Puasa Mulai Selasa 12 Maret 2024

Jum, 8 Maret 2024 | 20:30 WIB

BRIN Jelaskan Posisi Hilal, Prediksikan Puasa Mulai Selasa 12 Maret 2024

Ilustrasi pemantauan hilal awal ramadhan. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menyampaikan hasil prediksi posisi hilal pada 29 Sya'ban 1445 H yang bertepatan dengan 10 Maret 2024. Ia mengatakan bahwa hilal penentu 1 Ramadhan 1445 H diprediksi hampir tidak akan dapat terlihat di seluruh wilayah di Indonesia pada 10 Maret 2024.


"Dari hasil rukyat pun, tanggal 10 (Maret) belum ada yang berhasil sehingga diperkirakan pada tanggal 10 saat Magrib tidak ada hilal yang terlihat dan belum memenuhi visibilitas hilal," ujar Thomas di kantor BRIN, Jakarta, pada Jumat (8/3/2024).


Menurut Thomas, posisi bulan di wilayah Timur Indonesia secara umum masih negatif dan dianggap terlalu rendah, sehingga tidak memenuhi kriteria untuk dapat melihat hilal.


Thomas menjelaskan bahwa tinggi bulan di Indonesia hanya sekitar 1 derajat atau kurang, sementara elongasinya hanya 1,7 derajat. Kedua nilai tersebut jauh di bawah kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada tahun 2021, yakni ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.


"Wilayah yang memenuhi kriteria MABIMS pada 10 Maret 2024 setelah matahari terbenam hanya wilayah benua Amerika Serikat. Sementara itu, wilayah Asia Tenggara belum terpenuhi," jelas dia.


Berdasarkan data tersebut, pemerintah Indonesia diprediksi bakal menetapkan awal Ramadhan 2024 pada 12 Maret 2024. Penetapan ini berbeda dengan Muhammadiyah yang telah mengumumkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024.


Sementara itu, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafa, menyampaikan berdasarkan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya, Kiai Sirril menyatakan bahwa melalui pengalaman atau tajribah, hilal tidak mungkin dapat dirukyat pada 29 Sya’ban 1445 H atau bertepatan dengan Ahad sore 10 Maret 2024.


“Untuk awal Ramadhan tahun ini,  dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya, secara pengalaman atau tajribah, hilal tak mungkin dapat dirukyat pada Ahad sore 10 Maret,” kata Kiai Sirril.


Berdasarkan perhitungan tersebut, ia menyatakan bahwa 1 Ramadhan 1445 H diprediksi bertepatan dengan tanggal 12 Maret 2024 M.