Bukan Hanya Berdaya, Gus Yahya Tegaskan NU di Abad Kedua Harus Digdaya
-
Nuriel Shiami Indiraphasa
- Senin, 20 Februari 2023 | 22:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa NU menginjak usianya yang ke-100 tahun harus bisa menjadi sebuah gerakan masyarakat yang digdaya bukan sekadar berdaya.
“Memang agenda yang kemudian sejak start kepengurusan kita kerjakan mengarah kalau sekarang ini dalam peringatah Harlah 1 Abad kita bikin tagline mendigdayakan,” terangnya dalam tayangan podcast KH Yahya Staquf: Gerak Cepat PBNU, Gus Dur, Dan Persoalan Israel, dikutip NU Online Senin (20/2/2023).
Baginya, NU sebagai jamiyah dengan jumlah pengikut yang fantastis harus dibangun menjadi digdaya bukan sekadar berdaya. Berdaya berarti hanya cukup untuk survive atau bertahan, namun tidak bisa memberikan kontribusi terhadap perkembangan.
“Kalau NU mau memberikan kontribusi yang lebih menentukan perkembangan terhadap masyarakat, ya harus digdaya. Karena untuk melakukan itu dibutuhkan konsolidasi kekuatan yang serius,” jabar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Menurutnya, membiarkan NU berkembang secara alami tanpa ada deliberate strategy atau strategi tersusun yang dirancang dan dijalankan secara sistematis, hanya akan menjadikan NU sebagai entitas budaya semata.
“Walaupun ada banyak lembaga tapi kalau tidak ada upaya yang sistematis, berbagai inisiatif ini tidak akan terkosolidasikan menjadi satu pengaruh yang menentukan di dalam masyarakat,” tutur kiai kelahiran 1966 itu.
“Bahkan mungkin hanya akan berupa reaksi apapun yang diinisiasi oleh entah siapa sehingga entitas NU sendiri tidak memberikan kontribusi bermakna terhadap arah perkembangan,” imbuhnya.
Maka itu, berkhidmah kepada NU sama dengan membawa visi besar. “Kalau ngomongin NU tidak akan pernah berhenti kerjaan itu akan terus ada karena dari segi ukuran NU itu besar sekali,” tutur kiai yang pernah menjadi Juru Bicara Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid itu.
“Makanya tempo hari dalam satu pertemuan bersama Gus Mus, beliau bilang pengurus itu tidak berhak mengeluh (lelah). Salahnya mau jadi pengurus,” tutup Gus Yahya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Terkait
Nasional Lainnya
Terpopuler Nasional
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
-
Peran Sayyidah Khadijah saat Nabi Muhammad Diboikot
- Sirah Nabawiyah
-
-
-
-
-
-
-
-
topik
Opini
-
- Ahmad Rifaldi | Sabtu, 3 Jun 2023
Kritik Sayyid Usman soal Nasab dan Pandangannya tentang Ahlul Bait
-
- Muhammad Syakir NF | Jumat, 2 Jun 2023
Kesetaraan di Pesantren dalam Film Hati Suhita
-
- Arief Rosyid Hasan | Kamis, 1 Jun 2023
Ekologi Spiritual: Merawat Jagat, Mereformasi Bumi
Berita Lainnya
-
Tahun 2022, 45 Ribu Warga Terima Manfaat TJSL Pertamina
- Nasional | Kamis, 8 Jun 2023
-
Penyediaan Lapangan Kerja Jadi Tantangan Besar Indonesia
- Ketenagakerjaan | Rabu, 7 Jun 2023
-
Alasan PCINU Kaohsiung Taiwan Undang Gus Kautsar di Harlah Ke-5
- Internasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Melihat UMKM Binaan Pertamina di Sukabumi: Dari Bengkel Rumahan ke Jual Beli Kendaraan
- Nasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Kunjungi Siskohat, Irjen Kemenag Pertegas Pelayanan Haji Dilakukan Seoptimal Mungkin
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Lantik Auditor, Irjen Harap Jadi Pemecah Masalah
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Pertamina Dukung Penyelenggaraan 'Lagi-Lagi Tenis' Bersama Rans Entertainment
- Nasional | Ahad, 4 Jun 2023
-
Pemangku Kepentingan Bidang Ketenagkerjaan Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
- Ketenagakerjaan | Kamis, 1 Jun 2023
-
Ajang Inovasi 2023, Pertamina Catat Penciptaan Nilai Hingga Rp12 Triliun
- Nasional | Kamis, 1 Jun 2023