Nasional

Buku Menjerat Gus Dur Penting Bagi Mahasiswa

Rab, 26 Februari 2020 | 01:30 WIB

Buku Menjerat Gus Dur Penting Bagi Mahasiswa

Bedah buku 'Menjerat Gus Dur' di IAIN Surakarta (Foto: NU Online/Arin)

Sukoharjo, NU Online
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta Prof H Mudhofir mengatakan, buku masterpiece yang menarik banyak kalangan dan penting bagi mahasiswa. Sebab berhasil menguak kebenaran dibalik peristiwa kontroversial perihal pemerintahan sang Guru Bangsa, Gus Dur.
 
“Buku ‘Menjerat Gus Dur sangat tepat dibedah dan didiskusikan di IAIN Surakarta sebagai upaya membangun kepedulian terhadap sejarah dan politik,” tegasnya.   

Dikatakan, kepemimpinan Gus Dur yang kurang dari 2 tahun menyajikan pelajaran –pelajaran politik yang berharga terutama bagi NU. Sebab kalau misalnya ada seorang pemimpin yang filosof, maka seperti yang dikatakan filsof masa Aristoteles, ia akan menjadi pemimpin yang bagus.
 
“Ada banyak hal pada sosok Gus Dur yang bisa kita contoh ,” paparnya saat menjadi Keynote Speaker dalam acara bedah buku ‘Menjerat Gus Dur’ Senin (24/02) pagi.
 
 Kegiatan yang betempat di Gedung Graha IAIN Surakarta  diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan dihadiri oleh pemateri pembanding dari Dosen IAIN Ponorogo Akhsin Wijaya ini mendapat apresiasi dan harapan yang besar dari para peserta.
 
Salah satu peserta bedah buku asal  IAIN Surakarta, Ahmad Fatih Mamduh mengungkapkan, buku ‘Menjerat Gus Dur’ begitu monumental dan sangat menghebohkan. Sebab karya yang lahir di bulan Gus Dur bulan Desember, membuat kita lebih jujur sebagai anak bangsa dalam menyikapi problema dan sejarah bangsa kita sendiri. 
 
“Harapnnya aktor-aktor yang aktif dalam pelengseran Gusdur bisa meminta maaf kepada negara dan mengakui bahwa hal tersebut merupakan kecelakaan politik,” tuturnya. 
 
“Dengan adanya acara ini kita jadi tau siapa saja aktor-aktor yang patut disalahkan dalam pelengseran Gus Dur yang secara terstruktur dan sistematis dalam melancarkan rencananya, di sini kita bisa bertemu langsung dengan Mas Virdi yang menginspirasi banyak orang muda untuk giat menulis dan mengasah intelektual,” imbuhnya.  

 Ketua Panitia bedah buku  Aldi Bakti Alamsyah kepada NU Online, Selasa (25/2) mengatakan, buku ‘Menjerat Gus Dur’ sangat perlu untuk dibahas dikalangan mahasiswa karena ini merupakan dialektik sejarah futurustik seperti yang telah disampaikan oleh Pak Akhsin Wijaya dalam materinya meneganai buku menjerat Gus Dur. 
 
“Penting juga bagi mahasiswa untuk belajar tentang politik pada masa Gus Dur yang sebagai sosok kontroversi dalam masanya, beliau lebih mengedepankan supremasi keadilan atau supremasi hukum seperti yang telah disampaikan oleh  Virdika,” ungkapnya. 
 
Dijelaskan,  acara yang diselenggarakan di perguruan tinggi yang pada tahun 2020 akan beralih menjadi Universitas Islam Negri Raden Mas Said ini merupakan salah satu program kerja dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut masa juang 2020-2021 yang diselenggarakan pertama kali sebagai pembuka masa kepengurusan. 
 
“Kami berharap,  dengan adanya kegiatan ini mahasiswa bisa merefleksikan kembali sejarah-sejarah yang faktual bukan sekedar opini yang mendorong untuk bisa menjustifiksi sejarah diera Gus Dur. Acara ini juga sebagai dialog keilmuan dan  akademisi yang  bisa mnunjang wawasan mahasiswa sebagai pelopor penegak supremasi keadilan yang merefleksikan pada zaman Gus Dur dulu,” pungkasnya.
 
Kontributor: Arindya
Editor: Abdul Muiz