Nasional

Buntut Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi: Semuanya Harus Kita Audit Total

Kam, 6 Oktober 2022 | 00:15 WIB

Buntut Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi: Semuanya Harus Kita Audit Total

Jokowi juga melihat gate atau pintu gerbang yang sempat terkunci hingga membuat para Aremania berdesakan sampai tewas saat hendak keluar di tengah guyuran gas air mata. (Foto: BPMI Setpres)

Malang, NU Online

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaudit seluruh stadion sepak bola di Indonesia untuk mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan.


"Saya juga akan perintahkan Menteri PU untuk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga. Baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, semuanya," kata Presiden Jokowi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang, Rabu (5/10/2022).


Jokowi menyebutkan, ada beberapa hal yang mesti diaudit dari stadion-stadion di Indonesia. Salah satunya soal kesesuaian atau tidaknya gerbang stadion dengan standar yang berlaku.


Belajar dari tragedi di Kanjuruhan, Presiden juga menekankan perlunya mengevaluasi manajemen pelaksanaan pertandingan sepak bola di Indonesia.


"Dari peristiwa ini kita harus perbaiki semuanya; manajamen pertandingan, manajemen lapangan, manajemen pengelolaan stadion, semuanya harus kita audit total," kata Jokowi.


Problem tragedi Kanjuruhan ada di Pintu keluar

Presiden Jokowi juga meninjau langsung Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang untuk mendapatkan gambaran tata letak stadion berkapasitas sekitar 35 ribu penonton itu.


"Sebagai gambaran saya lihat tadi ada pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada, tapi itu saya hanya melihat lapangannya, nanti semua akan disimpulkan oleh tim independen pencari fakta, sekali lagi yang paling penting seluruh bangunan stadion akan diaudit oleh Kementerian PU," jelas Presiden.


Presiden Jokowi memberikan waktu 1 bulan kepada Kementerian PUPR untuk melakukan audit stadion tersebut.


"Audit stadion selama 1 bulan karena kalau kita lihat di GBK dengan penonton 80 ribu orang pintu dibuka 15 menit semua bisa keluar. Saya kira standar-standar itu harus kita miliki," jelas Jokowi.

 

Dalam tragedi Kanjuruhan, aparat keamanan sedang disorot tajam karena aksi represif dan menembakkan gas air mata yang memicu jatuhnya ratusan korban jiwa, termasuk suporter perempuan dan anak-anak yang turut meregang nyawa.

 

Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad