Nasional

Cerita Kiai Said Batalkan Undangan Taati Protokol Cegah Corona

Rab, 25 Maret 2020 | 20:00 WIB

Cerita Kiai Said Batalkan Undangan Taati Protokol Cegah Corona

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Protokol pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) di mana warga harus meniadakan kegiatan yang melibatkan kerumunan massa, membuat Ketum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj membatalkan sejumlah undangan acara. 

"Jadwal kunjungan Kiai Said baik di luar kota ataupun dalam kota yang melibatkan banyak massa, ditunda. Kiai juga menerapkan kerja dari rumah (work from home). Hal ini sebagai langkah preventif untuk kebaikan bersama," tutur asisten pribadi Kiai Said, Muhammad Sofwan, Rabu (26/3).
 
Menurut Sofwan, saat ini Kiai Said masih disibukkan dengan koordinasi dan konsolidasi organisasi melalui rapat virtual, terutama bagaimana NU menyikapi Covid-19. Beberapa keputusan penting juga sudah dihasilkan dari rapat virtual ini; seperti protokoler di lingkungan kantor NU baik tingkatan pusat, wilayah, cabang, lembaga pendidikan, dan pesantren.
 
"Lewat media sosial, Kiai lebih proaktif memberikan edukasi dan pemahaman juga menyemangati Nahdliyin tentang bagaimana menyikapi wabah Covid-19 ini dengan baik dan ajakan untuk lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT," imbuh pria asal Pati, Jawa Tengah ini.
 
Santri Tsaqafah Dipulangkan
Sesuai imbauan PBNU, para santri Al-Tsaqafah, pesantren yang diasuh Kiai Said, telah dipulangkan ke rumah orang tua mereka.

"Dar'ul mafasid muqoddamun ala jalbil mashalih. Khawatir jika ada yang kena wabah di pesantren dan penyebarannya sudah hampir pasti cepat jika terjadi, mengingat kepadatan penghuni pondok. Dengan demikian diambil langkah memulangkan seluruh santri dengan tetap mengontrol kegiatan belajar dan belajarnya secara online," jelasnya.
 
Edukasi kepada Nahdliyin
Meski meniadakan kegiatan dengan pelibatan massa, Sofwan mengaku sebagai pendamping Kiai Said, tidak ada perubahan yang mendasar pada kesibukannya. Segala bentuk tanggung jawab sebelum dan sesudah wabah ini melanda masih tetap sama.
 
"Hanya saja aktivitas beralih tempat yakni di kediaman tidak di kantor, di samping tetap memaksimalkan komunikasi via online," katanya.

Satu hal yang sudah dan masih dia kerjakan, yakni sibuk menjelaskan kepada jamaah yang telah mengundang Kiai Said. Semenjak ada imbauan terkait social and physical distancing, pihaknya terus berupaya menjelaskan kepada sohibul hajat bahwa kebijakan penundaan ini tak lain untuk kebaikan bersama.
 
"Kondisi jamaah kita yang berbeda-beda menjadi pelajaran tersendiri. Ada yang secara umum sudah memahami kondisi wabah Covid-19 ini, namun ada juga yang tidak bisa menerima alasan tersebut. Walhasil, kita perlu kesabaran untuk mendekati dan memberikan pemahaman," ungkap Sofwan.

Hal 'berat' bagi Kiai Said dan Sofwan sendiri adalah harus 'menolak' tamu dan menjelaskan kepada jamaah. Itu semua, kata Sofwan, perlu pendekatan dan kesabaran.
 
"Yang pasti Kiai senantiasa ingin melayani umat. Namun, kondisi sulit seperti ini mengharuskan kita untuk saling menjaga, dan memaksimalkan silaturahim melalu media yang lain," kata aktivis Pagar Nusa ini.

Olahraga dan Berjemur
Untuk Sofwan sendiri, karena letak rumahnya tidak jauh dari kediaman Kiai Said, dan aktivitas Kiai Said agak berkurang, menjadi poin plus karena lebih banyak waktu buat keluarga. Salah satunya menemani keluarga dan mengajak anak berolahraga bersama.
 
Beberapa kali Sofwan mengunggah melalui akun media sosial facebook saat ia berolahraga. Seperti Rabu (26/3) pagi, Sofwan menulis tips berjemur untuk tingkatkan imun tubuh lawan Covid-19.

Pada unggahan yang disertai foto dirinya yang tengah jalan-jalan bersama anak, Sofwan menyertakan poin-poinnya. Yaitu, waktu terbaik berjemur pukul 10.00; melakukan barang 15 menit saja sudah cukup. Jika berat untuk mulai, cari motivasi untuk semangat berjemur. 

"4. Momong sambil gendong anak diantara langkah yg boleh dicoba, selain sehat untuk anak pula untuk bapaknya. 5.Sambil di lantunken sholawat biar anak lekas tidur, karena diantara indikator berhasil gendong tatkala anak mulai tidur dan terlelap pd ahirnya. 6. Setelah berjemur, jangan lupa minum rempah2/empon2," tulis Sofwan kemudian menambahkan bahwa dirinya cocok dengan wedang uwuh dan memesannya kepada salah satu sahabatnya.
 
Sofwan mengaku, soal olahraga ini yang dulu biasanya hanya sekali dalam seminggu, saat ini bisa tiga atau empat kali.
 
"Sambil ditemani si kecil olahraga lari saja di sekitar rumah,” sebutnya.
 
Sofwan juga mengonfirmasi bahwa Kiai Said pun berolahraga. "Iya betul, beliau jalan kaki di halaman rumah. Dulu jarang, namun saat ini lumayanlah," katanya.

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Abdullah Alawi