Nasional

Dampak Corona, Pemerintah Diminta Segera Berikan BLT kepada Warga

Rab, 25 Maret 2020 | 14:00 WIB

Dampak Corona, Pemerintah Diminta Segera Berikan BLT kepada Warga

Wabah virus corona. (Ilustrasi: NU Online)

Jakarta, NU Online
Meningkatnya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia tidak boleh dianggap sepele, termasuk oleh pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan. Keputusan mendorong masyarakat untuk berdiam diri di rumah harus diimbangi dengan kebijakan dalam menjamin kehidupan warga terutama rakyat miskin yang mengandalkan penghasilan harian. 

Ekonom Indonesia yang juga Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Karuniana Dianta Arfiando Sebayang menuturkan, sudah saatnya pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para pekerja harian yang secara ekonomi tergolong tidak mampu. Misalnya, tukang ojek daring dan pedagang kecil di pasar tradisional. 

Menurutnya, kebijakan work for home (kerja dari rumah) tidak berlaku bagi masyarakat kecil yang mengandalkan lapangan. Jika kebijakan tersebut memang serius ingin diterapkan, pemerintah harus menjamin kehidupan masyarakat agar bisa menyambung hidup. 

“Hari ini kondisinya berbeda. Mereka (tukang ojek, pedagang kecil) harus ada di rumah. Memang, penyelamatkan mereka melewati badai Covid-19 ini antara lain memberikan BLT. Itu solusi paling bagus,” ucap doktor bidang Ekonomi dan Perdagangan UNJ ini kepada NU Online, Rabu (25/3). 

Bagi dia, saat ini bukan saatnya pemerintah menyelamatkan ekonomi Indonesia. Akan tetapi, menyelamatkan nyawa jutaan anak bangsa. Karena itu, pemerintah harus mencari cara bagaimana agar masyarakat mau berada di rumah dan menjamin kebutuhan mereka selama bertahan hidup di rumah. 

“Andai kata pedagang kaki lima tidak keluar rumah, mereka tidak dapat uang. Bagaimana cara menyelamatkan nyawa mereka, dan mereka jangan kerja di luar,” ucapnya. 

Selain itu, keberadaan masyarakat di dalam rumah akan membantu pemerintah memperkecil kasus Covid-19 di Indonesia. BLT dinilai solusi tepat untuk mendukung kebijakan pemerintah yang saat ini diberlakukan. 

Soal ekonomi, Sebayang menilai tidak hanya Indonesia yang terpuruk. Seluruh negara di dunia pun kondisinya serupa. Hal itu disebabkan oleh virus corona yang menyerang negara-negara besar seperti China, Iran, dan Italia. 

“Tahun ini jangan bicara target pertumbuhan ekonomi 5 persen, 4 persen, 3 persen. Untuk hari ini yang paling penting adalah semuanya selamat dari wabah corona. Selamat itu adalah, tidak terkena covid-19. Kedua, mereka bisa mendapatkan akses kesehatan,” tuturnya. 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori 
Editor: Musthofa Asrori