Nasional SANTRI BELA NEGARA

Cerita Serda Rizki Adam Saat Dirinya Nyantri

Sab, 28 November 2015 | 07:01 WIB

Jakarta, NU Online
Banyak cerita menarik dalam kegiatan Pelayaran Santri Bela Negara, mulai dari tingkatan humor sampai serius. Pelayaran yang memakan waktu satu minggu, 20-26 November 2015 dari Jakarta Surabaya dan Surabaya Jakarta meninggalkan banyak kesan dan pesan. Sebagai santri, mencintai tanah air adalah keharusan, begitu pula dengan membelanya.<>

Salah satu cerita adalah tentang anak buah kapal (ABK) KRI Banda Aceh. Namanya, Serda Rizki Adam, ia bercerita bahwa melihat anak-anak bersarung mengingatkannya pada masa lalunya. Di pondok pesantren Raudlatul Muta’alim, Bangil Pasuruan Jawa Timur, Adam Belajar kitab Aqidatul Awam, Ta’limul Muta’alim, Arba’in Nawawi, Mushtholah Al-Hadits dan kitab dasar lainnya. “Tahun lalu sebelum masuk tentara, saya seperti mereka, santri,” ungkapnya

Sampai saat ini, Adam mengatakan masih sering membuka kitab-kitab yang dipelajari dari kiai. Belajar kitab-kitab agama mampu menentramkan hati. Lebih lanjut, mengatakan bahwa dirinya juga sering melakukan puasa senin-kamis. Bahkan pada saat pendaftaran tentara pun, ia melakukan puasa.

TNI kelahiran Bangil ini mengatakan di rumah Pasuruan banyak ijazah lomba-lomba baca al-Quran yang didapat saat mondok. Kesemua pengetahuan ilmu agama berkat dorongan orang tua menaruh belajar di pondok pesantren. “Keberuntungan ini tidak dimiliki oleh semua TNI, untuk itu tiap kali cuti saya sering berkunjung pada kiai pesantren,” ujarnya.

Lebih lanjut, Adam berpesan kepada para santri untuk tetap belajar agama serta menambah jiwa nasionalisme dalam membela negara. “Selalu tawadhu’ dan ingat kepada Allah serta Nabi Muhammad dimanapun berada,” imbuhnya.

Di Komando Lintas laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priuk, Jakarta Utara, serda Rizki Adam adalah anggota grup rebana Kolinlamil. Saat kegiatan pelayaran santri bela negara, Serda Adam diberi kesempatan memimpin shalawat bersama para santri. (Faridur Rohman/Fathoni)