Nasional MUTIARA HATI

Dalam Genggaman Allah Semua adalah Kebaikan

Sel, 28 Mei 2019 | 13:30 WIB

Dalam Genggaman Allah Semua adalah Kebaikan

M. Quraish Shihab (Narasi TV)

Jakarta, NU Online
Ulama Tafsir Indonesia, Profesor Muhammad Quraish Shihab menegaskan, manusia harus meyakini bahwa semua yang berada dalam genggaman Allah adalah kebaikan.

"Dia memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan menghina siapa yang dikehendaki-Nya. Namun, dalam genggaman tangan-Nya, semua kebaikan," ujar Prof Quraish dikutip NU Online, Selasa (28/5) dalam program Mutiara Hati yang rutin tayang di stasiun televisi SCTV selama Ramadhan.

Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) ini mengingatkan bahwa apabila kita ingin meraih kemuliaan yang hakiki, maka bersandarlah kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya kemuliaan hakiki adalah milik Allah.

"Jika anda ingin meraih kemuliaan, maka bersandarlah pada Dia Yang Maha Kekal, jangan kepada siapa yang akan punah," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al-Qur’an ini.

Dia menjelaskan, pemberian yang dilakukan dari manusia bisa saja menjadi bencana. Manusia juga harus yakin bahwa Allah yang memberikan kemuliaan kepada siapa pun yang diinginkan-Nya.

"Pemberian makhluk bisa jadi bencana dan penolakan Tuhan atas permohonan bisa jadi jalan kebahagiaan karena Allah Maha Baik lagi Maha Mengetahui," tutur penganggit Kitab Tafsir Al-Misbah ini.

"Dia yang menganugerahkan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dia juga yang mencabut kekuasaan itu dari siapa yang dikehendaki-Nya," sambungnya.

Prof Quraish juga memaparkan tentang kebajikan. Kebajikan menurutnya ialah memberi bantuan kepada yang butuh sambil melaksanakan shalat dan menunaikan zakat. Kebajikan adalah menghiasi jiwa dengan iman serta berinteraksi positif dengan Allah dan sesama makhluk.

Bukan takwa, bukan juga kebajikan apabila memasuki rumah dari belakang. Masuklah ke rumah dari arah depan. Ikuti prosedur yang ditetapkan. Jangan mengambil jalan pintas yang membahayakan dan tidak etis.

“Jangan pula bertanya yang tidak penting atau mencari kebenaran tanpa argumentasi yang tepat. Bagitulah pesan-pesan Allah dalam Al-Qur’an. (Fathoni)