Nasional

Dalam Suasana Pandemi, NU Ponorogo Terus Bergerak Selamatkan Aset 

Sab, 13 Juni 2020 | 14:00 WIB

Dalam Suasana Pandemi, NU Ponorogo Terus Bergerak Selamatkan Aset 

Pengukuran aset oleh PC LWPNU Ponorogo di Desa Gajah, Kecamatan Sambit. (Foto: NU Online/Yoga)

Ponorogo, NU Online
Hal yang menjadi pekerjaan rumah cukup pelit di Nahdlatul Ulama adalah terkait penyelamatan aset. Tidak sedikit lahan dan bangunan yang diperoleh dengan susah payah akhirnya berpindah kepemilikan lantaran kurang telaten mengurusinya. 

 

Dalam suasana pandemi Corona, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) Ponorogo, Jawa Timur terus bergerak. Kali ini dengan mendampingi Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat melakukan pengukuran tanah wakaf produktif di Desa Gajah, Kecamatan Sambit, Sabtu (13/6). Tanah produktif seluas dua hektar ini, nantinya diharapkan akan mampu membuat warga NU atau Nahdliyin lebih bisa mandiri karena diperoleh dari umat untuk umat.

 

H Muhammad Irchamni mengatakan pihaknya telah menerima wakaf tanah produktif dari keluarga besar waqif  yakni almarhum Sadjiyo  seluas dua hektar.

 

"Alhamdulillah pengukuran berjalan lancar, kita tadi mendampingi pihak BPN bersama Kepala Seksi Ukur Muh Wildan Basori, Ketua Ansor Cabang Ponorogo, Syamsul Ma'arif dan Ketua Ranting NU setempat Wagiran bersama sahabat Banser," kata Ketua PC LWPNU Ponorogo ini. 

 

Muh Irchamni mengungkap bawasanya pendataan dan sertifikasi tanah wakaf terus akan dilakukan guna menjaga aset yang dimiliki Nahdliyin. 

 

"Termasuk masjid, mushala, lembaga pendidikan serta kantor NU. Dan untuk saat ini, ada 544 sertifikat yang sudah selesai baik untuk masjid, mushala, lembaga pendidikan maupun kantor NU," ujarnya.

 

Sementara itu, Syamsul Ma'arif menuturkan untuk wilayah Ponorogo sangat banyak potensi untuk wakaf tanah produktif. Dan dirinya bersama Ansor maupun Barisan Ansor Serbaguna (Banser) akan terus mengawal perwakafan aset yang ada tersebut. 

 

Syamsul memastikan bahwa sudah selayaknya bagi Ansor dan Banser Ponorogo untuk membantu mengawal kiprah yang dilakukan PC LWPNU dalam bekerja. Segala upaya untuk mempermudah bagi proses legalitas aset harus senantiasa didukung.

 

"Mari bersama menjaga kekayaan Nahdliyin dalam hal ini adalah aset yang dimiliki jamiyah. Karena dari aset yang ada dapat dijadikan sebagai benteng NU menuju kemandirian umat," pungkasnya.

 

Kontributor: Yoga
Editor: Ibnu Nawawi