Nasional

Dikukuhkan, PMII Komitmen Lakukan Transformasi Teknologi

Sab, 26 Juni 2021 | 12:30 WIB

Dikukuhkan, PMII Komitmen Lakukan Transformasi Teknologi

Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri. (Foto: Tangkapan layar Youtube TVNU)

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Korps PMII Putri (Kopri) masa khidmat 2021-2024 telah resmi dikukuhkan. Prosesi pengukuhan dilakukan oleh Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII H Abdul Muhaimin Iskandar di Balai Sarbini Jakarta, pada Sabtu (26/6) siang.


Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri (Abe) menegaskan, PMII pada kepengurusan kali ini berkomitmen untuk melakukan transformasi organisasi. Salah satunya transformasi di bidang teknologi agar PMII semakin maju dan mendunia.


Untuk mewujudkan komitmen transformasi di bidang teknologi digital itu, PMII telah meluncurkan e-pmii. Sebuah platform digital layanan PMII untuk membangun basis data kader dari Sabang hingga Merauke di semua tingkatan kepengurusan.


Platform e-pmii juga akan melayani basis sistem administrasi elektronik untuk pengajuan sertifikat Pelatihan Kader Lanjut (PKL), Pelatihan Kader Nasional (PKN), serta Surat Keputusan (SK) kepengurusan Cabang dan Pengurus Koordinasi Cabang (PKC). Kemudian, ada pula e-learning bagi seluruh kader dan pengurus yang ingin mengakses ilmu pengetahuan dan materi kaderisasi. Hal ini bisa diakses melalui e-pmii di pbmii.com.


Platform e-pmii akan menjadi jawaban dari pengelolaan sistem basis data kader yang baik, sistem manajemen organisasi, dan sistem administrasi PMII secara digital,” tegas Abe dalam sambutan usai prosesi pengukuhan.


Ia menegaskan, kepengurusan PB PMII saat ini harus membuat gerakan digital. Ia menjelaskan, PMII saat ini memiliki 230 pengurus cabang definitif se-Indonesia dengan ribuan komisariat dan rayon, tetapi di dunia media sosial hanya bertugas seperti pemadam kebakaran.


“Karena ketika ada kasus terorisme, kita ikut-ikutan bicara. Ada masalah radikalisme, kita ikut bicara radikalisme. Ada masalah tentang ekonomi, kita ikut bicara ekonomi. Selalu kita menanggapi opini-opini dari orang,” tutur pria kelahiran Cirebon, 5 Oktober 1991 ini.


“Seharusnya PMII bisa menjadi key opinion leaders di gerakan digital yang ada di Indonesia dengan jumlah kader yang begitu melimpah dari komisariat, rayon, serta cabang yang sangat meluas merata hampir di seluruh Indonesia,” tegasnya.


Abe pun mengajak seluruh pengurus, mulai dari rayon hingga PB untuk sama-sama memperbaiki platform digital masing-masing. Sebab, selama ini PMII dengan lebih dari 500 ribu kader aktif tidak bisa memproduksi wacana dengan baik melalui akun media sosial.


“Semoga ikhtiar-ikhtiar kebaikan yang dilakukan terpublikasi dengan baik dan bisa diapresiasi oleh orang di luar PMII. Untuk itu, PB PMII akan membangun command center untuk mengelola isu-isu strategis nasional sehingga PB PMII bisa menjadi key opinion leaders,” jelas pria yang mendapat gelar magister dari Universitas Duisburg Essen, Jerman itu.


Selama ini, Abe juga merasa gelisah karena popularitas di media sosial selalu saja mengalahkan kepakaran. Para kader PMII yang diyakini memiliki banyak keilmuan kerap kalah dengan influencer di media sosial yang memiliki konten kurang mendidik.


“Kita tidak bisa menyaingi mereka. Untuk itu kita perlu melakukan rekayasa hirarki dengan cara mengalahkan popularitas dengan kepakaran,” pungkas Pengasuh Pesantren Asy-Syakiroh 2 Buntet Pesantren Cirebon itu.


Untuk diketahui, acara ini dilangsungkan secara luring di Balai Sarbini Jakarta dengan sangat terbatas dan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Selebihnya, dilakukan melalui daring yang diikuti oleh seluruh pengurus dan kader se-Indonesia. Pengukuhan ini disiarkan langsung melalui beberapa kanal Youtube, di antaranya TVNU, PMII Official, dan TV9 Official.


Acara ini dimeriahkan oleh penampilan Grup Hadrah dari PC PMII Jakarta Selatan, tarian tradisional Betawi dari Sanggar Rasuna Said, dan paduan suara yang dibawakan Kopri Cabang Ciputat.


Hadir secara daring para Pendiri PMII yakni KH Nuril Huda, KH Munshif Nahrawi, dan KH Kholid Mawardi. Selain itu, hadir Sekretaris Mabinas PB PMII Robikin Emhas. Beberapa jajaran PB Ikatan Alumni (IKA) PMII juga turut hadir di antaranya Ketua Umum PB IKA PMII Ahmad Muqawwam, Sekretaris M Hanif Dhakiri, dan Bendahara Sudarto.


Beberapa senior dan pendahulu PB Kopri dari masa ke masa pun hadir. Beberapa di antaranya adalah Luluk Nur Hamidah, Anggia Ermarini, Neng Eem Marhamah, Nur Nadlifah, Erma Mukaromah, dan Septi Rahmawati.


Tak ketinggalan para Ketua Umum PB PMII dari masa ke masa pun hadir yakni Ali Masykur Musa (1991-1994), Abdul Muhaimin Iskandar (1994-1997), Syaiful Bahri Ansori (1997-2000), Nusron Wahid (2000-2003), Abdul Malik Haramain (2003-2005), Herry Azzumi (2005-2008), Muhammad Rodli Kaelani (2008-2011), Addin Jauharudin (2011-2014), Aminuddin Ma’ruf (2014-2017), dan Agus Mulyono Herlambang (2017-2021).


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Menteri Sekrtaris Negara Pratikno, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga terkonfirmasi hadir secara daring.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin