Nasional

Dimulai dari Sragen, Begini Awal Mula Inisiasi Gerakan Koin NU  

Sel, 22 Agustus 2023 | 16:00 WIB

Dimulai dari Sragen, Begini Awal Mula Inisiasi Gerakan Koin NU  

Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, Sragen, Jawa Tengah, KH Ma’ruf Islamuddin. (Foto: Tangkapan layar Youtube NU Online)

Jakarta, NU Online 

Pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, Sragen, Jawa Tengah, KH Ma’ruf Islamuddin  telah mencatatkan namanya dalam lembaran sejarah dengan gagasan inovatifnya dalam menciptakan gerakan "Koin NU." Ide yang diusung oleh Kiai Ma’ruf ini tidak hanya memadukan nilai-nilai Islam, tetapi juga mewujudkan semangat gotong royong dan kemanusiaan di kalangan umat Islam.


Gagasan gerakan Koin NU berangkat dari upaya untuk memandirikan jamiyah. Kiai Ma’ruf melihat pentingnya membangun jaringan sosial dan ekonomi jamiyah yang kuat di tengah masyarakat.


“Itu merupakan keprihatinan lama. NU itu kelemahannya di sistem dan manajemen. Kok kelemahan dibiarkan, harusnya diubah. Akhirnya, bagaimana supaya membenahi manajemen dan sistem, itu pertama,” ujar Kiai Ma’ruf dalam tayangan “Cerita Awal Mula Gerakan Koin NU sebagai Solusi Pembiayaan Program” di kanal YouTube NU Online, dikutip Selasa (22/8/2023


Pengembangan gagasan Koin NU, lanjut Kiai Ma’ruf, juga ditujukan sebagai alternatif dalam memajukan kesejahteraan masyarakat dan mendorong semangat menjalankan program organisasi yang eksekusinya kerap kali berkendala lantaran faktor biaya.


“Kedua, Program NU ini kan sering kandas padahal NU organisasi besar, warganya banyak. Programnya sering kandas, ya faktor biaya. Jadi, ingin membuat (program) apa ya akan saja, rapat saja,” tutur dia.


Berkaca pada kendala tersebut dan didorong dengan semangat khidmah serta pemberdayaan jamiyah, Kiai Ma’ruf mulai mempromosikan gerakan Koin NU. Seperti diketahui, konsep Koin NU sendiri lahir pada tahun 2015 ketika Kiai Ma’ruf diamanahi sebagai Mustasyar MWCNU Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah. Ia mengenalkan semangat berinfak kepada warga di ranting-ranting NU di Kecamatan Karangmalang.


“Saya mikir dengan teman-teman gimana supaya NU ini punya dana cara mencarinya mudah, tidak membebani warga tapi dapatnya banyak. Terus muncul ide gerakan koin itu,” ucap dia.


Baginya, Koin NU bukan semata-mata digunakan sebagai “mesin” penggalang dana. Lebih dari itu, realisasi gerakan Koin NU telah memberikan banyak pelajaran.


“Di situ ada banyak sekali ilmu. Gara-gara gerakan koin NU itu akhirnya banyak pengurus NU yang membuat kepengurusan. Contoh, gerakan infak tapi terorganisir, yang ngurusin koin ini kan pengurus, sehingga ranting-ranting yang belum punya otomatis membuat pengurus. Jadi banyak ilmunya di situ,” jabar dia.


Alhamdulillah kalau di Sragen masih istiqomah. Di awal-awal itu programnya adalah membuat gedung MWCNU. Alhamdulillah di Sragen tiap MWC sudah punya gedung semua dari koin itu,” tutup dia.