Nasional

Direktur BSN LPBINU Soroti Pelemparan Botol Plastik ke Kuda Nil Taman Safari

Sel, 9 Maret 2021 | 12:00 WIB

Jakarta, NU Online
Media sosial ramai oleh foto dan video ulah salah satu pengunjung Taman Safari Indonesia, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 8 Maret 2021 kemarin. Pengunjung tersebut melemparkan sampah botol air mineral ke mulut kuda nil. Dalam berbagai foto dan video yang beredar, terlihat bagaimana pengunjung melempar sampah ke arah kudanil dari dalam mobil.

 

Atas peristiwa tersebut, Direktur Bank Sampah Nusantara LPBI NU Fitria Aryani mengaku merasa sangat geram dengan perbuatan pengunjung yang melemparkan sampah botol air mineral ke mulut kuda nil itu. 

 

"Salah satu alasan kenapa edukasi terkait bahaya sampah plastik harus terus di lakukan oleh semua instansi masyarakat, bahkan pemerintah harus mengambil langkah yang tegas menyikapi terkait sampah ini," kata Fitria saat ditemui NU Online di ruangannya Kantor LPBI NU lantai 7, Gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (9/3).


Menurut Fitria sampah plastik tidak hanya berbahaya untuk lingkungan menjadi kotor, tapi juga berbahaya untuk makhluk hidup. Tidak hanya manusia, tapi juga makhluk hidup lain seperti hewan maupun tumbuhan. Sehingga diperlukan kerja sama oleh elemen masyarakat untuk mensosialisasikan di berbagai media, agar hal ini tidak menjadi candaan atau perilaku yang dianggap remeh.

 

"Dalam Islam, ini bisa dibilang perilaku dzalim terhadap makhluk hidup lainnya. Karena  kandungan plastik juga tidak akan dapat dicerna oleh hewan apa pun. Hewan tersebut akan mengalami kesakitan bahkan tidak menutup kemungkinan akan mengalami kematian. Sudah banyak kasus hewan laut yang mati karena memakan sampah plastik di lautan," paparnya.

 

Namun, menurut Fitri masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan pemberitaan terkait kasus bahaya sampah plastik, sehingga tidak viral dan tidak menyedot perhatian banyak orang.

 

"BSN LPBI NU sendiri sudah gencar melakukan kegiatan Ngaji Plastik berbasis masyarakat dengan pendekatan keagamaan,dengan menggandeng beberapa komunitas, masjid, dan pondok pesantren. Dan kita juga ada Fikih Pengelolaan Sampah Plastik, bahkan bukunya juga sudah ada," kata Fitria.

 

"Seharusnya berita semacam ini diviralkan seluas-luasnya, agar masyarakat juga memiliki kesadaran bahwa kepedulian terhadap makhluk hidup lainnya juga harus ditingkatkan dan kepedulian tentang bahaya sampah konsumsi diri sendiri merupakan tanggung jawab dari masing-masing individu," kata Fitria

 

Selain itu, Fitria juga mengajak kepada masyarakat agar bertanggung jawab, minimal terhadap sampah yang dihasilkan diri sendiri dan jangan mendzalimi terhadap makhluk hidup lainnya.

 

"Jangan hanya 'piknik' ke kehidupan pribadi orang lain, tapi juga harus 'piknik' ke isu lingkungan yang meresahkan dan membahayakan di sekitar kita," tutupnya.

 

Sementara itu, pelaku pelempar sampah plastik ke seekor kuda nil di Taman Safari Indonesia akhirnya meminta maaf. Dikutip dari kumparan, Selasa (9/3), video permintaan maaf tersebut diunggah di akun Instagram Pendiri Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona.

 

"Assalamualaikum waromatullahi wabarakatuh, saya pelaku ada berita viral saya mau mendatangi Taman Safari untuk klasifikasi memohon maaf atas kejadian saya, saya berjanji tidak akan mengulanginya terima kasih atas perhatiannya, Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh," ujar pelaku dalam video tersebut. 
 

Doni menuliskan, Animal Defenders Indonesia akan mendampingi pelaku untuk mendatangi Taman Safari Indonesia. Ia menambahkan pihak manajemen Taman Safari telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. 

 

Sebelumnya, Kepala Humas Taman Safari Indonesia Yulius Suprihardo mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Ahad (7/3). Pihaknya membenarkan seorang pengunjung melaporkan kejadian tersebut ke manajemen. 

 

"Kami baru tahu juga dari pengunjung yang melaporkan ke official social media kami. Pengunjung itu melaporkan bahwa ada pengunjung lain melempar botol ke kudanil," ujar Yulius.

 

Menurutnya pihak manajemen sempat mengejar mobil yang diduga membuang sampah tersebut. Akan tetapi, petugas tidak bisa mengejarnya karena kendaraan tersebut telah keluar dari area Taman Safari. 

 

Yulius menegaskan, pihak manajemen telah memberikan peringatan untuk tidak membuang sampah maupun memberikan makan kepada satwa. Peringatan disebarkan baik melalui brosur maupun sejumlah papan di lokasi.

 

Kontributor: Anty Husnawati
Editor: Kendi Setiawan