Tengerang Selatan, NU Online
Ulama, kiai, ataupun ustadz adalah gelar bagi orang yang menguasai ilmu-ilmu keagamaan. Mereka biasanya mengamalkan ilmunya kepada umat dengan cara berceramah di depan publik ataupun mengajar di ruang-ruang kelas.
Semakin ke sini, gelar ulama, kiai, ataupun ustadz semakin menjamur di Indonesia. Terutama penceramah yang eksis di televisi.
Peneliti Ala'i Nadjib mengatakan, ada dua kelemahan yang dihadapi ulama saat ini. Pertama, pengguna kitab-kitab ulama terdahulu. Saat ini ulama lebih cenderung sebagai pengguna dari kitab-kitab ulama terdahulu. Hanya sedikit sekali dari mereka yang melanjutkan pemikiran ulama terdahulu.
"Tradisi ulama saat ini lebih sebagai user atau pengguna dari kitab-kitab yang ada," kata Ala'i di Sekretariat Islam Nusantara Center (INC) Tangerang Selatan, Sabtu (9/9).
Kedua, biasa pada tradisi lisan. Ala'i berpendapat, tidak sedikit ulama yang lahir dari televisi dan itu adalah sebagai produk dari industri. Mereka populer dan menyandang gelar ulama karena disematkan oleh stasiun televisi sehingga masyarakat kemudian mengikutinya.
Saat ini, hanya sedikit sekali ulama yang memiliki karya tulis. Ala'i menduga, itu disebabkan oleh banyak faktor. Bisa saja mereka tidak menulis karena jadwal ceramah yang begitu padat. Atau memang tidak memiliki tradisi menulis. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)