Nasional LITERASI DIGITAL

Empat Fondasi Literasi Digital, Insfratruktur Internet Terpenting

Kam, 11 Agustus 2022 | 03:00 WIB

Empat Fondasi Literasi Digital, Insfratruktur Internet Terpenting

Seminar literasi digital di aula KH Hasyim Asy'ari Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI), Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (10/8/2022).

Bojonegoro, NU Online

Dosen Universitas Trunojoyo Madura Khoirul Rosyadi menjelaskan empat dasar literasi digital yang harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia, khusus kaum Nahdliyyin untuk melakukan percepatan digitalisasi.


Keempat hal tersebut yaitu pemahaman tentang informasi yang ada di media sosial baik secara implisit maupun eksplisit. Kedua ketergantungan satu media dengan media yang lain dan saling melengkapi. Ketiga, faktor sosial. Artinya media sosial saling berbagi pesan dan pelayanan.


"Keempat, kurasi yang artinya semua masyarakat punya kemampuan untuk mengakses, memahami serta menyimpan informasi secara mudah dan lancar," jelasnya saat seminar literasi digital di aula KH Hasyim Asy'ari Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI), Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (10/8/2022).


Menurutnya, kurasi atau insfratruktur internet menjadi suatu keharusan bagi sebuah negara di era digital. Hal ini karena pengguna internet secara global ada 4,95 Milyar.


Di Indonesia ada sekitar 210 juta pengguna internet atau sekitar 77 persen. Belum 100 karena keterbatasan jaringan dan kesulitan insfratruktur internet.


"Dari total 210 pengguna internet ada 195 juta pengguna media sosial seperti facebook, twitter, instagram, whatsApp dan lain sebagainya," imbuhnya.


Dikatakan, langkah pemerintah lewat Kominfo RI harus lebih gencar lagi menyediakan keterjaminan masyarakat untuk mengakses internet. Karena semua serba digital saat ini.


Ia juga menekankan pentingnya etika dalam penggunaan smartphone agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.


"Pandemi mempercepat proses transformasi ke digital. Ada kenaikan signifikan," ujar Rosyadi.


Senada dengan Rosyadi, pengurus Lakpesdam Bojonegoro Rizal meminta pemerintah juga rutin memberikan pelatihan atau digital marketing keoada masyarakat agar bisa memanfaatkan internet untuk hal positif.


"Kita sudah melakukan pelatihan web kreator, digital marketing dan kita juga ingin banom NU Bojonegoro memiliki website," katanya.


Sementara itu, Rektor UNUGIRI KH Jauharul Ma'arif menambahkan bahwa akses untuk mendapatkan internet mudah dan cepat harus ditingkatkan khusus daerah Bojonegoro. Karena yang menguasai digital maka akan memenangkan pertarungan.


"Kita berharap pemuda NU terus belajar literasi digital dan memanfaatkan untuk hal positif. Ada yang bilang NU tertinggal dal dunia digital. Sebenarnya tidak semua salah. Kita bisa mengejar itu," tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman

Editor: Fathoni Ahmad