Nasional

Erick Thohir Temui Gus Yahya Bahas Pembangunan Gedung PBNU

Kam, 6 Januari 2022 | 14:15 WIB

Erick Thohir Temui Gus Yahya Bahas Pembangunan Gedung PBNU

Menteri BUMN Erick Tohir dan Ketua Umum PBNU Terpilih KH Yahya Cholil Staquf.

Jakarta, NU Online

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Terpilih KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), pada Kamis (6/1/2022) hari ini. Pertemuan itu membahas soal rencana pembangunan ruang tambahan Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. 


Pada kesempatan itu, Gus Yahya mengatakan bahwa sebelumnya juga telah melakukan komunikasi dengan Erick Thohir terkait rencana membangun ruang tambahan di Gedung PBNU. Selanjutnya, rencana itu akan segera diwujudkan. 


Pertemuan tersebut menjadi upaya Gus Yahya untuk melanjutkan kerja sama PBNU-BUMN yang telah dijalin sebelumnya bersama KH Said Aqil Siroj. Gus Yahya kemudian berseloroh, mengatakan akan meminta Erick Thohir sebagai Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menindaklanjuti rencana pembangunan ruang tambahan PBNU itu. 


“Kemarin sudah ada komunikasi dengan Pak Erick, dan insyaallah nanti akan segera kita wujudkan. Kita akan meminta atau menugaskan Pak Erick Thohir sebagai kader Banser untuk menindaklanjuti pembangunan ruang tambahan untuk PBNU ini,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. 


Pembangunan ruang tambahan Gedung PBNU itu memang menjadi salah satu upaya Kementerian BUMN dalam program peningkatan kualitas fasilitas perkantoran. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.


Erick mengakui bahwa telah sering menjalin kerja sama bersama PBNU, sejak kepemimpinan Kiai Said Aqil Siroj, sehingga pembangunan gedung ini bukanlah menjadi hal pertama yang dilakukan. 


“Kami dari Kementerian BUMN sendiri memang sudah sering bekerja sama dengan NU, baik peningkatan kualitas fasilitas seperti perkantoran atau universitas dan lain-lainnya,” kata Erick Thohir.


Ia juga tengah merancang program ke depan untuk menyasar ke pesantren-pesantren yang menjadi bagian dari NU. Erick menginginkan agar pesantren bisa menjadi mercusuar peradaban dan pembangunan di Indonesia. 


“Juga Muslimpreneur ini yang menjadi bagian penting juga. Dan ini nanti ke depan kita akan duduk bersama kembali,” ungkap pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 itu mengakhiri pertemuan.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF