Nasional

Fakta-Fakta Rekonstruksi Penganiayaan David: 40 Adegan Ungkap Niat Jahat Mario Sejak Awal

Sab, 11 Maret 2023 | 11:30 WIB

Fakta-Fakta Rekonstruksi Penganiayaan David: 40 Adegan Ungkap Niat Jahat Mario Sejak Awal

Rekonstruksi penganiayaan David digelar di Kompleks Green Permata Residence, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023). (Foto: Dok. Polda Metro Jaya)

Jakarta, NU Online

Polisi telah menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan Crystalino David Ozora yang dilakukan oleh tersangka Mario Dandy Satrio dan Shane Lukas, serta perempuan berinisial AG. 


Rekonstruksi digelar di Kompleks Green Permata Residence, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023).


Berbagai adegan diperagakan untuk mengungkap kejadian yang sesungguhnya. Berikut fakta-fakta rekonstruksi penganiayaan David, kemarin.


1. 40 Adegan Reka Ulang


Awalnya, polisi menyebut akan ada 23 adegan. Namun bertambah menjadi 37 adegan berdasarkan pemeriksaan. Kemudian setelah dicocokkan dengan bukti-bukti digital, berkembang menjadi 40 adegan.


Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Hengki Haryadi mengatakan, bertambahnya jumlah adegan itu karena ada angle atau sudut yang berbeda dari keterangan yang diberikan saksi.


"Jadi dari 37 menjadi 40. 40 terbagi dua: A dan B karena anglenya berbeda. Salah satu saksi ada beberapa angle yang belum kita terima," kata Hengki, di TKP, kemarin. 


Ia menyampaikan, rekonstruksi bertujuan untuk mencari persesuaian antara keterangan para tersangka, keterangan saksi-saksi, dengan barang bukti digital yang diperoleh dari chat whatsapp, rekaman video di handphone dan CCTV di lokasi kejadian.


2. AG Tidak Dihadirkan

Pelaku anak perempuan berinisial AG tidak mengikuti rekonstruksi secara langsung. Alasannya karena mengikuti Undang-Undang Sistem Peradilan Anak yang melarang menampilkan pelaku di bawah umur. 


Dengan demikian, pada rekonstruksi yang berjalan sekitar 2 jam itu, polisi menghadirkan peran pengganti untuk memperagakan adegan-adegan yang berkaitan dengan peran AG. 


3. Mobil Rubicon Dihadirkan

Di dalam rekonstruksi itu, mobil Rubicon berpelat nomor palsu B 120 DEN turut dihadirkan di lokasi kejadian saat peristiwa penganiayaan itu terjadi. 


4. Mario Ajak David Duel

Rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap putra pengurus Gerakan Pemuda Ansor ini juga mengungkap fakta bahwa Mario mengajak David untuk berduel.


Ajakan itu berawal saat rekonstruksi mengadegankan reka ulang Mario mengajak David untuk berbicara setelah bertemu di belakang mobil Rubicon.


Keduanya terlihat duduk di trotoar sisi jalan perumahan sembari berbicara, yaitu ketika Mario mengajak David untuk berduel satu lawan satu.


Namun David menolak ajakan Mario untuk berduel karena bentuk badan yang tidak sepadan. Mario kemudian membandingkan kondisi tubuhnya yang disebut sepadan karena perut buncitnya.


Namun David tetap mengelak dengan menyebut dirinya kurus, sehingga menolak untuk menerima tantangan Mario untuk berduel.


5. Niat Jahat Mario

Fakta lain juga terungkap dalam rekonstruksi ini, yakni tersangka Mario yang ternyata sudah punya niat jahat sejak awal berencana untuk melakukan pemukulan kepada David.


Fakta itu terungkap saat penyidik membacakan adegan ketiga, saat Mario ingin menjemput Shane Lukas di rumahnya.


Titik penjemputan Shane berada dekat di sebuah minimarket tak jauh dari rumah Shane. Kemudian Mario meminta Shane untuk ikut dirinya yang ingin menghajar David.


Namun saat itu tidak disebutkan siapa yang akan dihajar oleh Mario. Shane juga diminta untuk merekam dirinya saat nanti melakukan pemukulan.


“Lo ikut gue dong, gue mau mukulin orang. Nanti lo videoin aja,” kata salah seorang penyidik pengarah, membacakan dialog.


6. AG Muluskan Niat Mario

Di dalam rekonstruksi itu, AG turut memuluskan niat jahat Mario untuk menganiaya David. Bersama Mario dan Shane, AG menemui David di rumah R, di Green Permata Residence. Ketiga pelaku itu beralasan ingin mengembalikan kartu pelajar. Hal ini membuat David akhirnya turun untuk menemui AG.


AG bersama Mario dan Shane lantas berjalan ke rumah R. Saat itu posisi AG berada di depan. Di dalam reka adegan pun terlihat keterlibatan AG untuk memuluskan niat jahat Mario, yakni AG turut memegang handphone untuk merekam kondisi David yang dianiaya hingga tak berdaya. 


7. Rekonstruksi Dibagi 3 Klaster

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Hengki Haryadi mengatakan bahwa rekonstruksi ini dibagi menjadi 3 klaster. 


Klaster pertama, reka adegan memeragakan perencanaan penganiayaan oleh para tersangka.


Rekonstruksi yang diperagakan adalah saat Mario beserta AG menemui Shane Lukas dan perjalanan menuju rumah tempat David nanti berada.


Kedua, adegan saat para pelaku ini mendatangi rumah saksi yang di dalamnya ada David. Setelah dari rumah ini, mereka kemudian menuju TKP terjadinya penganiayaan itu.


Ketiga, adegan terakhir saat kondisi David tergeletak di jalan setelah dianiaya Mario, lalu dibawa oleh seorang saksi ke rumah sakit.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad