Muhamad Abror
Penulis
Jakarta, NU Online
Tahukah kamu apa perbedaan penanggalan Masehi dan Hijriah? Di antara perbedaannya adalah pada sejarah ditetapkannya. Jika Masehi mengacu pada kelahiran Nabi Isa, sementara Hijriah mengacu pada peristiwa hijrah umat Muslim dari Makkah ke Madinah.
Berkaitan dengan tahun Hijriah, ada beberapa fakta menarik mengenai sejarah ditetapkannya. Berikut adalah empat fakta menarik sejarah penetapan tahun Hijriah.
1. Ditetapkan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab
Umar bin Khattab merupakan sosok yang tidak bisa dilupakan dalam sejarah penetapan tahun Hijriah. Sebab, pada masa kekhalifahannya lah sistem penanggalan ini ditetapkan. Umar merupakan khalifah kedua dari khulafaur rasyidin setelah Abu Bakar ash-Shiddiq.
2. Berawal dari masalah administratif
Kesadaran mengenai pentingnya dibuat sistem penanggalan Hijriah dilatarbelakangi ketika Abu Musa al-Asy’ari menerima sepucuk surat dari Umar bin Khattab. Abu Musa heran karena surat tersebut tidak memiliki titi mangsa yang jelas.
“Sungguh, surat-surat darimu telah kami terima tanpa catatan tanggal, bulan, dan tahun,” protes Abu Musa kepada Umar.
Dalam riwayat lain dijelaskan, awal mula Umar berpikir untuk membuat sistem penanggalan adalah ketika Maimun bin Mahran mendatangi sang khalifah dan menyodorkan dokumen berisi kesepakatan dua orang yang berlaku di bulan Sya’ban.
Hanya, Umar sendiri bingung, yang dimaksud Sya’ban kapan. “Sya’ban kapan? Tahun kemarin, tahun yang akan datang, atau tahun ini?” tanya sang khalifah.
Bermula dari kegelisahan ini kemudian Umar mengumpulkan sejumlah sahabat untuk bermusyawarah.
3. Mengacu pada peristiwa hijrah umat Muslim ke Madinah
Penetapan tahun hijriah mengacu pada peristiwa hijrah umat Muslim dari Makkah ke Madinah. Alasan Umar memilih peristiwa bersejarah ini karena semua orang pada waktu itu tahu kapan momen tersebut terjadi. Selain itu, hijrah merupakan momen transformasi besar-besaran dakwah Islam.
Diketahui, keputusan Nabi dan umat Muslim untuk hijrah saat itu adalah berdasarkan wahyu dari Allah swt setelah sekian lama bersabar menjalani dakwah di Kota Makkah menghadapi berbagai macam penindasan, tekanan, hingga pembunuhan dari kaum Quraisy.
4. Sempat terjadi perbedaan pendapat
Sebelum diputuskan peristiwa hijrah umat Muslim dari Makkah di Madinah sebagai acuan tahun hijriah, Umar mengumpulkan sejumlah sahabat untuk berunding. Dalam musyawarah tersebut muncul beragam pendapat.
Ada yang mengusulkan agar pembuatan tahun mengikuti penanggalan Persia dan Romawi, ada yang mengajukan usul agar mengacu pada peristiwa kelahiran Nabi Muhammad, ada yang mengusulkan berdasarkan tahun diutusnya Nabi (bi’tsah), dan ada yang mengusulkan pada tahun kewafatan Nabi.
Hingga akhirnya Ali bin Abi Thalib mengajukan ide agar sistem penanggalan tersebut mengacu pada peristiwa hijrah umat Muslim dari Makkah ke Madinah. Umar kemudian menyetujui usulan Ali karena peristiwa ini diketahui semua orang dan merupakan simbol transformasi dakwah Islam.
Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Arus Komunikasi di Indonesia Terdampak Badai Magnet Kuat yang Terjang Bumi
2
PBNU Nonaktifkan Pengurus di Semua Tingkatan yang Jadi Peserta Aktif Pilkada 2024
3
Pergunu: Literasi di Medsos Perlu Diimbangi Narasi Positif tentang Pesantren
4
Kopdarnas 7 AIS Nusantara Berdayakan Peran Santri di Era Digital
5
Cerita Muhammad, Santri Programmer yang Raih Beasiswa Global dari Oracle
6
BWI Kelola Wakaf untuk Bantu Realisasi Program Pemerintah
Terkini
Lihat Semua