Nasional

Gelar Silatnas, Matan Sampaikan 9 Butir 'Deklarasi Makassar'

Kam, 5 Maret 2020 | 06:30 WIB

Gelar Silatnas, Matan Sampaikan 9 Butir 'Deklarasi Makassar'

Silatnas Matan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulsel (Foto: Dok Jatman Online)

Makassar, NU Online
Silaturahim Nasional (Silatnas) Mahasiswa Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Matan) yang berlangsung di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan tanggal 2-4 Maret 2020 menghasilkan 9 butir 'Deklarasi Makassar'.
 
Plt Ketua Umum Matan Hasan Habibi yang mendapat tugas untuk membacakan 'Deklarasi Maksaar' menyebutkan bahwa dokumen Makassar akan menjadi dasar untuk membangun Matan untuk lebih solid. 
 
Berikut 9 butir Deklarasi Makassar:
 
Pertama, Matan merupakan organisasi, yang mengemban mandat menebarkan ajaran ajaran thariqah, kaderisasi ahlit thariqah, memasyarakatkan ajaran tasawuf, memperkuat rasa cinta tanah air, mensyiarkan Islam rahmatan lilalamin. Matan sama sekali bukanlah alat politik praktis, bumper politik, dan kendaraan politik.
 
Kedua, Oleh karenanya Matan akan merumuskan dengan baik model dakwah Islam yang mengedepankan metodologi dakwah sufistik yang damai dengan pendekatan kasih sayang dan cinta, yang saat ini kurang terlihat.
 
Ketiga, Indonesia adalah rumah bersama, dengan keragaman keagamaan, kultural, adat istiadat, tradisi, yang sangat majemuk. Karenanya, Matan sebagai rumah bersama anak bangsa bertugas untuk menjaga Indonesia sekaligus menjaga agama. Antara kebangsaan dan keagamaan tidak perlu dipertentangkan.
 
Keempat, Salah satu produk perkembangan teknologi mutakhir adalah teknologi informasi dan komunikasi yang melahirkan revolusi media sosial. Saat ini, media sosial telah menjadi medan sirkulasi informasi berskala global, yang memungkinkan banjir informasi mengalir hingga ke semua penjuru pelosok dunia manapun. 
 
Hal ini merupakan rahmat sekaligus menyimpan potensi mafsadah (kerusakan) jika tidak diarusutamai oleh informasi yang mengandung kebenaran, ilmu, pengetahuan, serta kearifan-kearifan akhlakul karimah. Karena itu, Matan mengajak semua kader Matan untuk menjadikan medsos sebagai media dakwah thariqah.
 
Kelima, Matan melalui generasi muda, utamanya mahasiswa milenial harus mengambil peran di antaranya mengisi konten-konten narasi keagamaan yang inklusif, damai, transformatif, dan toleran, terutama di media sosial.
 
Keenam, Salah satu tantangan kebangsaan kita adalah korupsi yang menggejala di berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Matan memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta berkontribusi membangun bangsa ini melalui kaderisasi kepemimpinan nasional yang bersih, berintegritas, dan berwatak anti koruptif.
 
Ketujuh, Matan diharapkan menjadi laboratorium kepemimpinan yang efektif, tempat lahirnya para pemimpin yang mencintai agama sekaligus mencintai bangsanya, bukan pribadi yang terbelah.
 
Kedelapan, Matan diharapkan menjadi tempat bersemainya kader-kader yang mempunyai kapasitas dan kualitas yang mampu menjawab kebutuhan agama, masyarakat, bangsa dan negara. Profil generasi pekerja keras, jujur, tanggung jawab, dan mempunyai kepekaan sosial.
 
Kesembilan, Kekuatan bangsa terletak salah satunya dalam kedaulatan ekonominya. Untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi dibutuhkan fondasi yang kuat yang berbasis pada ekonomi solidaritas di level masyarakat basis. Matan merasa penting untuk terlibat dalam agenda strategis pemberdayaan ekonomi masyarakat, sebagai ikhtiar menegakkan kedaulatan bangsa.
 
Editor: Abdul Muiz