Nasional

Greg Barton: NU Jadi Kekuatan Penting Berantas Terorisme

NU Online  ·  Kamis, 5 Juni 2025 | 16:00 WIB

Greg Barton: NU Jadi Kekuatan Penting Berantas Terorisme

Rektor Deakin Lancaster University Greg Barton. (Foto: istimewa)

Yogyakarta, NU Online

Nahdlatul Ulama (NU) menjadi kekuatan penting dari kalangan masyarakat sipil bagi upaya pencegahan dan pemberantasan terorisme. Kepolisian tak dapat bergerak sendiri dan hanya mengandalkan kekuatan senjata untuk mengatasi radikalisme dan aksi teror. 


Hal itu disampaikan Prof Greg Barton, pakar terorisme di acara bedah buku JI The Untold Story : Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah di  Kampus UNU Yogyakarta, Dowangan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (4/6/2025).


"Mengatasi aksi terorisme hanya dengan pendekatan kekuatan militer tidak akan ada solusi. Untuk mencegah terorisme, Polri harus bekerja sama dengan masyarakat dan civil society seperti NU," kata Rektor Deakin Lancaster University itu. 


Ia menjelaskan bahwa JI memiliki jejak panjang dalam aksi terorisme terutama sejak Bom Bali 2002. Menurutnya, pembubaran diri kelompok radikal-teroris terbesar di Asia Tenggara ini pada 30 Juni 2024 menjadi fase penting yang menandai surutnya gerakan dan aksi terorisme di Indonesia. 


Sebelumnya, saat membuka acara, Pelaksana Harian Rektor UNU Jogja Suhadi Cholil menjelaskan bahwa sepanjang 2023-2024 tidak ada aksi terorisme di Indonesia. Di balik nihilnya aksi teror ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menangkap ratusan orang terduga aksi teror. “Ini artinya ada keberhasilan Densus 88 dan badan-badan lain untuk mencapai zero act of terror,” ujarnya.


Namun, menurut Suhadi, pertanyaan yang lebih mendasar, apakah seiring pembubaran JI maka hilang pula ideologi kekerasan dan teror. Berdasarkan riset yang pernah dia lakukan, ide tentang kekerasan dan aksi teror ternyata masih ada pada sejumlah kelompok. “Meski aksi-aksi teror bisa diprevensi, gagasan terorisme tidak serta merta hilang,” kata dia.


Untuk itu, dukungan berbagai pihak diperlukan guna mencegah munculnya kembali kelompok-kelompok radikal yang melakukan aksi teror. “UNU Jogja yang berada di bawah naungan NU, organisasi Islam terbesar di Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi, siap berkolaborasi,” tandas Suhadi.


Selain Prof Greg Barton, bedah buku JI The Untold Story: Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Khoirul Anam (Staf Kadensus Bidang Literasi dan Media), Solahudin (pakar terorisme dan penulis), dan Iqbal Ahnaf (Dekan Fakultas Dirasah Islamiyah UNU Jogja), serta Ustaz Para Wijayanto yang merupakan Amir Terakhir Jemaah Islamiyah sebelum akhirnya membubarkan diri.