Nasional

Gubernur Riau Ajak Ansor dan Banser Atasi Karhutla

Sen, 18 November 2019 | 06:00 WIB

Gubernur Riau Ajak Ansor dan Banser Atasi Karhutla

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Konferwil PW GP Ansor Riau. (Foto: NU Online/Imam Kusnin A)

Pekanbaru, NU Online
Gubernur Provinsi Riau Syamsuar mengajak anggota dan kader Ansor termasuk Barisan Ansor Serbaguna atau Banser ikut membantu pemerintah setempat dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 
 
"Tahun depan menurut BMKG ada el nino, kemarau akan lebih panjang. Karena itu kami merencanakan lebih cepat menerbitkan status darurat karhutla. Kami minta anggota Ansor dan Banser bisa ikut membantu pemerintah provinsi dalam mengatasi masalah ini," kata Syamsuar saat memberikan sambutan pada Konferwil VI Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Riau, di Hotel Premiere, Ahad (17/11).
 
"Harga sawit Riau turun karena karhutla. Kita dituduh tidak ramah lingkungan. Karena itu kita harus jaga lingkungan agar harga sawit tetap tinggi supaya perekonomian Riau bagus kembali," ujarnya. 
 
Syamsuar juga meminta Ansor dan Banser yang memiliki anggota ribuan untuk juga membantu Kapolda dalam memberantas peredaran narkoba. 
 
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi yakin GP Ansor bisa ikut bersama Polda memberantas narkoba dari Riau. 
 
"GP Ansor dan Banser setiap tahun selalu membantu  penangulangan karhutla. Nah saya juga meminta GP Ansor dan Banser untuk sama-sama memberantas narkoba agar Riau lebih maju. Narkoba jelas merusak generasi muda," jelasnya.
 
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menyambut antusias permintaan Gubernur dan Kapolda Riau. Dia mengatakan, sebagai mitra strategis sudah semestinya anggota dan kader Ansor dan Banser membantu pemerintah. Dan hal itu, katanya, selama ini sudah dan akan tetap dilakukan. 
 
Termasuk, lanjut dia, dalam menjaga Indonesia dari setiap rongrongan pihak yang ingin mengganti ideologi negara, misalnya khilafah, serta menjadikan agama sebagai senjata politik. 
 
"Kita tidak ingin agama yang seharusnya menjadi inspirasi, aspirasi, pegangan menularkan nilai-nilai perdamaian justru dijadikan sebagai norma konflik. Kita lihat pada Pilpres kemarin, bagaimana agama dijadikan komoditas politik. Agama dijadikan alasan untuk memusuhi orang lain hanya gara-gara berbeda pilihan," papar Gus Yaqut, sapaannya, di hadapan sekitar 1.200 kader Ansor dan Banser. 
 
Masyarakat, lanjut Gus Yaqut, sejak dulu sudah biasa dalam menyikapi perbedaan dan baik-baik saja. Apalagi Indonesia, ujarnya, dimerdekakan tak hanya  oleh umat Islam saja tapi juga umat agama lain. 
 
"Selalu saya katakan, tidak akan ada Indonesia kalau tidak ada Islam, Buddha Hindu, Kristen, Katolik, Konghucu. Perbedaan itu biasa," jelas Gus Yaqut. 
 
Namun dia optimis, Indonesia ke depan akan lebih baik. Kontestasi Pilpres, katanya, sudah selesai dan saatnya bersama seluruh komponen masyarakat membangun Indonesia agar lebih maju.
 
"Termasuk di Riau ini, Ansor Banser harus ikut membangun Riau agar lebih maju. Ada pepatah, 'Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung'. Ansor Banser harus menjaga dan menjunjung adat dan tradisi Melayu dalam kebersamaan membangun Riau," ujar Gus Yaqut. 
 
Pada acara yang selain dihadiri Ketua PW Ansor Riau Purwaji, para kiai, ulama, para tetua adat Riau, anggota DPR RI/ DPRD Riau, juga hadir perwakilan dari agama lain. 
 
Dan pada kesempatan tersebut, Purwaji terpilih kembali sebagai Ketua PW GP Ansor Riau masa khidmah 2019-2023. 
 
 
Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi