Nasional

Gus Kikin Ajak Umat Islam Saling Berkunjung untuk Bermaafan di Momentum Idul Fitri

Kam, 11 April 2024 | 10:05 WIB

Gus Kikin Ajak Umat Islam Saling Berkunjung untuk Bermaafan di Momentum Idul Fitri

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur Gus Kikin.

Jombang, NU Online

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) mengajak umat Islam untuk saling berkunjung dan bermaaf-maafan di momentum Hari Raya Idul Fitri. 


Ia mengatakan bahwa kasih sayang manusia tidak hanya Allah. Hal ini yang terkadang membuat ada sikap dan kebencian dalam kehidupan manusia.


“Kita tahu Allah penerima taubat, rahmat Allah itu luas. Maafnya manusia tidak seluas milik Allah, mari di Idul Fitri ini saling berkunjung untuk saling memaafkan,” jelasnya di Pesantren Tebuireng, Rabu (10/4/2024).


Menurut Gus Kikin, manusia terkadang melakukan kesalahan, sedangkan orang yang bertakwa akan segera memperbaiki kesalahannya. Jika kesalahan itu karena Allah maka meminta maaf bisa dilakukan dengan cara beristighfar (memohon pengampunan). 


Sementara jika kesalahan tersebut dilakukan kepada sesama manusia, maka jalur yang ditempuh tidak cukup istighfar, melainkan harus berdiskusi untuk menyampaikan maaf.


Pj Ketua PWNU Jatim ini kemudian mengutip firman Allah Surat As-Syura ayat 40:


وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَاۚ فَمَنْ عَفَا وَاَص ْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ


"Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim."


Selanjutnya Allah memuji orang yang suka memaafkan di surat As-Syura ayat 43:


وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُموْر 


"Akan tetapi, sungguh siapa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan."


“Hendaklah saling memaafkan, Allah dan Rasul-Nya tahu ruang maaf manusia terbatas. Oleh karena itu perlu untuk silaturrahim agar batasannya lebur,” tegas Gus Kikin.


Ia mengatakan bahwa Rasulullah telah mencontohkan untuk menebarkan kasih sayang, bukan permusuhan. Dalam kisah kehidupan Rasulullah, sahabat Aqra bin Habis pernah melihat Nabi Muhammad sedang mencium Sayyidina Hasan.


Kemudian Aqra bin Habis berkata bahwa sesungguhnya ia punya sepuluh anak, tetapi ia tidak pernah mencium satu pun dari mereka.


Kemudian Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya barangsiapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayang.”


“Allah tidak mencintai orang yang tidak mau mencintai,” kata Gus Kikin.


Bagi Gus Kikin, perilaku kasih sayang antarmanusia adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan di dunia. Karena pentingnya, perbuatan tersebut bisa bernilai ibadah di mata Allah.


Bahkan bagi yang suka silaturahim, Allah menjanjikan umur yang panjang dan kemudahan dalam rezeki.


“Kasih sayang antarmanusia tidak kalah penting dengan ibadah lainnya. Jangan kalian saling bertengkar,” tutupnya.